Bandung, IDN Times – Hampir sebagian negara terkendala masalah biaya dalam pengembangan infrastruktur untuk konsep smart city atau kota pintar. Padahal, pengembangan konsep tata kota yang cocok untuk era 4.0 ini ini terbilang mendesak, karena terbukti dapat meningkatkan manajemen perkotaan.
Kendala keuangan kerap kali menjadi alasan dari lambatnya perkembangan kota pintar di berbagai negara. Di sisi lain, konsep ini pun terbilang rumit karena melibatkan banyak stakeholders termasuk otoritas kota, penduduk, organisasi swasta dan nirlaba dengan beragam minat dan kebutuhan.
Hal tersebut yang menjadi pembahasan menarik pada serial seminar Goesmart ke-10 dengan tema “Improving The Mechanism of Public-Private Partnership for Smart City Development”. Seminar yang digelar oleh Smart City and Community Innovation Center ITB ini merupakan agenda terakhir dari rangkaian acara Task Force 2 T20, sebagai penutup dari Goesmart Series 2022.
Syahdan, bagaimana seharusnya pemerintah melangkah dalam mempercepat penerapan kota pintar meski ada kendala anggaran yang menghantui?