Sebelumnya, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati mengatakan, Kota Bandung kembali dipilih karena memiliki tempat-tempat yang tepat sebagai lokasi event lari kelas nasional yang diikuti puluhan ribu peserta.
"Kota Bandung ini menjadi sangat spesial untuk para pelari. Kami melakukan riset ke para pelari dan jawabannya cuacanya tidak ada bisa mengalahkan yang mendukung bagi para pelari," kata Wina.
Pada tahun ini penyelenggara menyediakan kuota sebanyak 15 ribu untuk event offline dua hari di Kota Bandung. Mereka juga menyediakan kuota virtual sebanyak 30 ribu yang bisa diikuti pelari dari daerahnya masing-masing.
"Total 15 ribu yang dibagi dua hari. Hari pertama itu tujuh ribu, hari kedua ada delapan ribu, tetapi yang pasti per harinya gak akan melebihi sepuluh orang (peserta). Kami juga membuka virtual run itu 30 ribu, jadi totalnya 45 ribu untuk tahun ini," katanya.
Wina menambahkan, titik start dan finish bagi pelari ada di Balai Kota Bandung, dan panitia tahun ini menghapus kategori Full Marathon (FM) setelah dilakukan berbagai macam pertimbangan.
"Tahun ini tidak ada FM dengan banyak sekali pertimbangannya. Start-nya juga akan lebih awal dengan harapan finish pun bisa lebih pagi, karena itu tidak ada (kategori) marathon. Karena kami ingin memberikan waktu yang cukup untuk para pelari, dan memberi ruang kepada warga Bandung untuk beraktivitas," tuturnya.