Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Gelaran Pocari Run 2025 kembali digelar di Kota Bandung. Pemerintah tengah menyiapkan beberapa skema agar perhelatan ini tidak membuat kemacetan seperti tahun sebelumnya yang banyak dikritik warga Bandung.

Diketahui, event lari ‘Pocari Run 2025’ digelar pada 19 dan 20 Juli 2025. Adapun titik start dan finish ditempatkan di Balai Kota Bandung dengan estimasi peserta sebanyak 15 ribu.

Sementara pendapatan dibuka pada 25 Januari 2025 pukul 13.00 WIB. Ada tiga kategori yang diperlombakan yakni 5K,10 K, dan Half Marathon (HM), serta satu kategori baru, Kid Das jarak 100 meter dan 200 meter. Sementara untuk Full Marathon (FM) kini ditiadakan.

1. Titik kemacetan ada di waktu pagi hari

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan mengatakan, ada beberapa skema yang nantinya akan diterapkan guna mengurangi kemacetan seperti tahun sebelumnya. Salah satunya pemerintah akan membuat Car Free Night (CFN) di sepanjang rute lari.

Kemudian waktu lari dimulai akan dilakukan lebih pagi dari biasanya, dengan harapan para peserta akan mencapai garis finish sebelum pukul 08.00 WIB.

"Kalau secara analisis, biasanya gesekan (antara warga dengan pelari) itu terjadi mulai jam 7 sampai jam 8 pagi. Titik rawan akan kami hindari sehingga akan dihitung pelari terakhir melewati titik tersebut sebelum jam 08.00 WIB, sehingga bisa meminimalkan (kemacetan)," kata Farhan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/1/2025).

2. Akan dibarengi dengan kegiatan Pemkot Bandung

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Farhan mengungkapkan, event Pocari Run akan masuk dalam rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika ke-70, September mendatang. Dengan begitu nantinya kegiatan ini akan lebih ramai dan melibatkan masyarakat Kota Bandung secara langsung.

"Ini akan menjadikan bagian kegiatan masyarakat, di rute-rute itu nanti akan dibikin Car Free Night mulai jam 12 malam bebas kendaraan dan akan ada festival di kiri kanan. Judulnya ‘Bandung Ibukota Asia Afrika’," kata dia.

3. Penyelenggara dipastikan sudah melakukan evaluasi

Trail Run

Sebelumnya, Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka, Puspita Winawati mengatakan, Kota Bandung kembali dipilih karena memiliki tempat-tempat yang tepat sebagai lokasi event lari kelas nasional yang diikuti puluhan ribu peserta.

"Kota Bandung ini menjadi sangat spesial untuk para pelari. Kami melakukan riset ke para pelari dan jawabannya cuacanya tidak ada bisa mengalahkan yang mendukung bagi para pelari," kata Wina.

Pada tahun ini penyelenggara menyediakan kuota sebanyak 15 ribu untuk event offline dua hari di Kota Bandung. Mereka juga menyediakan kuota virtual sebanyak 30 ribu yang bisa diikuti pelari dari daerahnya masing-masing.

"Total 15 ribu yang dibagi dua hari. Hari pertama itu tujuh ribu, hari kedua ada delapan ribu, tetapi yang pasti per harinya gak akan melebihi sepuluh orang (peserta). Kami juga membuka virtual run itu 30 ribu, jadi totalnya 45 ribu untuk tahun ini," katanya.

Wina menambahkan, titik start dan finish bagi pelari ada di Balai Kota Bandung, dan panitia tahun ini menghapus kategori Full Marathon (FM) setelah dilakukan berbagai macam pertimbangan.

"Tahun ini tidak ada FM dengan banyak sekali pertimbangannya. Start-nya juga akan lebih awal dengan harapan finish pun bisa lebih pagi, karena itu tidak ada (kategori) marathon. Karena kami ingin memberikan waktu yang cukup untuk para pelari, dan memberi ruang kepada warga Bandung untuk beraktivitas," tuturnya.

Editorial Team