Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251103_140854.jpg
Bangunan di SMP Pasundan 1 Kota Bandung yang ambruk. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Bangunan ambruk sebagian, siswa tertimpa

  • Kondisi bangunan harus diperhatikan, jangan paksa belajar di ruangan yang tidak kokoh

  • Pindahkan siswa ke ruang kewilayahan saat renovasi, hindari memaksakan siswa belajar di bangunan yang tidak aman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kepala Sekolah SMP Pasundan 1 Kota Bandung, Nana, mengatakan bahwa siswa yang tertimpa bangunan ambruk sebagian sudah pulang. Hanya ada dua siswa dan satu pekerja yang masih mendapatkan perawatan di RS Kiwari Bandung.

Nana menuturkan, sesaat sebelum kejadian para siswa sedang belajar komputer di mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di laboratorium. Saat jam 11.00 WIB sebagian siswa sudah selesai dan akan pergantian mata pelajaran lain di kelas yang ambruk. Guru pelajaran lain pun sudah ada di sana untuk mengajar.

Namun, ketika sebagian siswa masuk atap bangunan tersebut ambruk. Guru yang mengajar pun sempat memberi pertolongan pada siswa agar bisa segera keluar kelas.

"Jadi memang lagi istirahat dan menunggu pergatian jam. Beberapa orang ada yang sudah selesai di laboratorium dan masuk ke kelas (yang ambruk)," kata Nana ditemui di sekolah, Senin (3/11/2025).

1. Bangunan ini seperti aman saja

Atap kelas SMP Pasundan 1 Kota Bandung rubuh. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Nana, sekilas kondisi bangunan sebenarnya bagus. Dia memprediksi karena beberapa hari ke belakang terjadi hujan deras, ada kebocoran dan rembesan pada atap termasuk pondasi kayu.

Dia menyebut bahwa SMP Pasundan 1 sebenarnya sedang melakukan perbaikan di beberapa kelas. Namun, memang tidak semua kelas diperbaiki dan ada kelas yang harus dipakai secara bergantian termasuk yang kelasnya ambruk.

"Jadi mungkin lama-lama berat (atapnya) dan mungkin kejadiannya karena itu (hujan deras)," papar Nana.

2. Jangan paksa belajar di ruangan yang tidak kokoh

Bangunan di SMP Pasundan 1 Kota Bandung yang ambruk. IDN Times/Debbie Sutrisno

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Asep Gufron mengatakan, kejadian ini menjadi pelajaran untuk seluruh sekolah baik swasta maupun negeri untuk memerhatikan kondisi bangunan sekolahnya. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang karena bisa jadi ada korban-korban lainnya.

"Kami dari dinas pendidikan selalu mengingatkan silahkan dicek kembali kapasitas konstruksi bangunan, dianalisa apakah masih layak atau tidak layak untuk dipergunakan sebagai ruang kelas belajar," ungkap Asep.

Dia meminta ketika ada bangunan kelas yang atapnya atau kontruksinya lainnya tidak bagus sebaiknya cepat dikosongkan. Jangan sampai memaksakan siswa melakukan belajar dibangunan yang tidak kokoh.

3. Pindahkan siswa ke ruang kewilayahan

Simulasi ANBK di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Ummul Quro Bogor, Selasa (31/8/2021). (pauddikdasmen.kemdikbud.go.id)

Untuk sekolah yang sedang melakukan renovasi, Asep meminta agar bisa memerhatikan jumlah siswa dan jumla ruangan. Jangan sampai ketika siswa bertumpuk kemudian dipaksanakan untuk belajar.

Sekolah minta melakukan kerja sama dengan aparat kewilayahan mencari tempat yang bisa dipinjam untuk belajar sementara waktu.

"Paling kan hanya tiga bulan paling lama. Jadi kalau ada yang dibongkar silakan dikerjasamakan," ujarnya.

Editorial Team