Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswa Sekolah Rakyat di Jabar Capai 1.353 Orang, Ada di 13 Sekolah

IMG-20250701-WA0037.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengawal program Sekolah Rakyat milik Kemensos dengan 13 sekolah di 10 kabupaten kota, mencapai total 1.353 siswa dari SD, SMP, dan SMA.
  • 13 Sekolah Rakyat terdiri dari berbagai daerah di Jawa Barat dengan jumlah siswa terbanyak ada di BLK Sumedang, Sentra Pangudi Luhur Kabupaten Bekasi, dan SMPN 18 Kota Cirebon.
  • Program Sekolah Rakyat diberikan gratis untuk keluarga miskin ekstrem, dengan pembangunan sementara di fasilitas wisma atlet yang akan digunakan selama satu tahun sebelum dipindahkan ke sekolah permanen.

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan turut mengawal berjalannya program milik Kementerian Sosial (Kemensos), Sekolah Rakyat. Saat ini ada 13 Sekolah Rakyat yang tersebar di 10 kabupaten kota di Jawa Barat.

Berdasarkan data sementara yang ada di Pemprov Jabar, dari 13 Sekolah Rakyat ini diantaranya sudah memiliki siswa-siswi dengan totalnya mencapai 1.353 orang. Mereka merupakan siswa-siswi dari jenjang SD, SMP, SMA.

"Total sampai saat ini ada 1.353 orang siswa yang tersebar di 13 sekolah rakyat yang ada di wilayah Jabar," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Herman Suryatman melalui pesan WhatsApp, Rabu (2/7/2025).

1. Sekolah Rakyat beroperasi tahun ini

IMG-20250701-WA0039.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Adapun 13 Sekolah Rakyat ini terdiri dari Sentra Galih Pakuan, di Kabupaten Bogor, Sentra Pangudi Luhur Kabupaten Bekasi, Sentra Inten Soepeno Kabupaten Bogor, Sentra Phalamarta Kabupaten Sukabumi, BPPKS Kemensos RI, dan Sentra Wyata Guna Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian, ada Sekolah Rakyat di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Polteksos dan Sentra Wyata Guna Kota Bandung, BLK Sumedang, SMPN 18 Kota Cirebon, Sentra Abiyoso, Dinsos Jabar Kota Cimahi.

"Seluruh Sekolah Rakyat itu siap beroperasi tahun 2025 ini," ucapnya.

3. Kabupaten Sumedang paling banyak Sekolah Rakyat

IMG-20250701-WA0036.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Lebih lanjut, Herman menuturkan, 13 Sekolah Rakyat di Jawa Barat ini memiliki tiga jenjang pendidikan dari SD, SMP, dan SMA. Total siswa-siswi yang kini paling banyak ada di BLK Sumedang dengan total SD satu rombongan belajar (rombel) dengan 25 siswa, SMP ada dua rombel 50 siswa dan SMA tiga rombel 75 siswa.

"Sentra Pangudi Luhur, Kabupaten Bekasi itu juga banyak cuma dia di SMA saja ada sembilan rombel total 180 siswa-siswi," katanya.

Sementara, jika ditotal secara keseluruhan, siswa Sekolah Rakyat dari jenjang SD mencapai 48 orang, SMP 675 orang, dan SMA 630 orang.

3. Sebelumnya jumlah Sekolah Rakyat di Jabar ada 11

WhatsApp Image 2025-06-25 at 14.50.08 (1).jpeg
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf berdialog dengan calon siswa Sekolah Rakyat di Gandaria Jakarta Selatanl, Rabu (25/6/2025) (Dok. Kemensos)

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan, ada 11 Titik Sekolah Rakyat di Jabar, dengan jumlah siswanya 1.150 orang. Adapun program Sekolah Rakyat ini diberikan gratis untuk keluarga miskin ekstrem.

"Di Jawa Barat, tadi disebutkan ada sekitar 1.150 siswa yang akan mengikuti program ini di 11 titik," kata Gus Ipul, beberapa waktu lalu.

Gus Ipul mengatakan, pembangunan Sekolah Rakyat ada yang saat ini dibangun sementara, seperti di Kabupaten Bandung dengan memanfaatkan fasilitas wisma atlet di kawasan Stadion Si Jalak Harupat.

"Setelah pemerintah daerah mengusulkan bangunan, Kementerian PU akan menilai kapasitas, kondisi gedung, serta kelayakannya. Bila dinyatakan layak, PU akan melakukan renovasi ringan sampai sedang," katanya.

Menurutnya, asrama dan Sekolah Rakyat yang digunakan saat ini hanya akan dipakai selama satu tahun. Setelah itu, siswa akan dipindahkan ke sekolah permanen yang saat ini sedang dipersiapkan oleh pemerintah daerah.

"Setelah selesai digunakan, wisma atlet ini akan kembali ke fungsi semula atau digunakan untuk pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang pendidikan," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us