Ilustrasi vaksinasi pelajar ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menjelaskan, sebelum PTMT Tahap 2 pada September lalu dilakukan, Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan berbagai langkah untuk mewujudkan pembelajaran yang mengutamakan keselamatan anak dan kesehatan warga sekolah.
Di antaranya Vaksinasi bagi seluruh PTK, Self Asessment melalui aplikasi, Verifikasi lapangan, Vaksinasi Siswa dan Surveillance melalui Test PCR kepada siswa dan guru dengan sampling sebanyak 10 persen dari sekolah yang sudah melaksanakan PTMT. Serta pengawasan melalui Tim Pengawas Monev penyelenggaraan PTMT secara terus menerus dan berkesinambungan.
“Prioritas kami adalah keselamatan serta kesehatan Siswa dan warga sekolah. Jadi, rangkaian pencegahan dan tindak lanjut penanganan kasus jika ada kejadian biasa maupun luar biasa, sudah kami persiapakan. Termasuk percepatan vaksinasi anak usia 12-17 tahun sudah mencapai dua ratus ribu lebih siswa,” ujar Hikmat melalui siaran pers.
Pemerintah Pusat dalam upaya Percepatan Vaksinasi anak usia 12-17 tahun adalah sebesar 70 persen. Sementara Kota Bandung telah melebihi target dengan melakukan vaksinasi sebanyak 205.892 siswa atau 80,87 persen melalui Gebyar Vaksinasi Pelajar Kota Bandung.
Selain vaksinasi, Pemkot Bandung pun menyelenggarakan surveillance atau pengawasan berupa swab antigen bagi siswa dan guru yang mengikuti PTMT secara acak. Tahap pertama dilakukan pada 105 Sekolah dengan sampling 30 orang siswa dan 3 orang guru per sekolah.
Sebagai informasi, Kota Bandung mulai pelaksanakan PTMT pada 8 September 2021 bagi Satuan Pendidikan kelompok 1 yang telah melakukan tahapan ujicoba sebanyak 330 sekolah dengan kuota peserta belajar sebanyak 50 persen per kelas. Pada 15 September 2021 kelompok 2 mulai PTMT tahapan ujicoba sebanyak 1.667 Satuan Pendidikan dengan kuota peserta 25 persen per kelas.