Seorang siswa sedang mencuci tangan sebagai salah satu persyaratan protokol kesehatan pada PTMT di sekolah. (IDNTimes/Dicky)
Ada beberapa ketentuan terkait tindaklanjut surveillance yang harus difahami bersama. Pertama, Jika hasil surveillans terdapat 0-1 persen positif COVID-19, maka PTMT tetap berjalan. Dengan catatan, siswa atau guru yang positif ditindaklanjuti sesuai standar penanganan penderita Covid-19 oleh Puskesmas setempat.
Kedua, jika hasil surveillance 1-5 persen positif terpapar virus corona, maka selain penanganan penderita COVID-19 sesuai ketentunan, dilakukan juga pelacakan kontak erat, dan test bagi rombongan belajar yang terkait. Lalu PJJ kembali dilakukan di kelas tersebut sampai proses tracing serta perlakuan medis entry test dan exit test tuntas. Sementara kelas lainnya tetap dapat melaksanakan PTMT.
Ketiga, kondisi di mana hasil surveillance menyatakan bahwa lebih dari 5 persen dinyatakan positif, maka akan dilaksanakan tindak lanjut kasus sesuai standar juga pengetesan bagi seluruh anggota sekolah dan PJJ kembali dilakukan bagi satu sekolah sampai proses penyembuhan dan evaluasi dari Tim gabungan Satgas COVID-19 selesai.
Hal tersebut merupakan mitigasi wabah yang disiapkan Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kelancaran, keamanan serta kualitas layanan PTMT. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir namun juga tetap harus meningkatkan kulitas prokes kepada keluarga dan anak-anak utamanya di masa PPKM level 2 ini.
“Jangan sampai lengah, di sekolahnya 2 jam, pulang sekolah karena mall dibuka, cafe dibuka, area rekreasi dibuka, kemudian kita berlomba-lomba, euforia berlebihan, dan datang ketempat yang ramai serta lalai terhadap prokes akhirnya secara tidak sadar terpapar virus,” tuturnya.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Pendidikan telah mengantongi data siswa dan guru yang positif COVID-19 hasil surveillance. Untuk penangannya, pasien ditindaklanjuti oleh Dinkes Kota Bandung.
Selain itu, kami pun telah melakukan penguatan kembali kepada Kepala Sekolah beserta jajaran untuk lebih meningkatkan prokes baik di sekolah maupun di rumah. Namun demikian perlu difahami bahwa proses surveillance tahap 1 ini masih berjalan, dengan target total sebanyak 3.498 orang yang harus di swab.
Sebagai informasi, Kota Bandung mulai pelaksanakan PTMT pada 8 September 2021 bagi Satuan Pendidikan kelompok 1 yang telah melakukan tahapan ujicoba sebanyak 330 sekolah dengan kuota peserta belajar sebanyak 50 persen per kelas. Pada 15 September 2021 kelompok 2 mulai PTMT tahapan ujicoba sebanyak 1.667 Satuan Pendidikan dengan kuota peserta 25 persen per kelas.