ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Sementara itu, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Prof. Dr. Kusnandi Rusmil mengatakan relawan yang dibutuhkan untuk uji klinis calon vaksin dari Sinovac, China dan Biofarma sudah terpenuhi. Banyak di antara mereka sudah masuk penyuntikan tahap kedua hingga pengambilan sampel darah.
Ia memastikan bahwa sistem pengawasan berjalan baik dan dilakukan secara berkala. Sejauh ini, para relawan tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan yang berarti.
“Sinovac ini kan bekerjasama dengan banyak negara. Uji klinis masih berlangsung, belum bisa tahap produksi. Diproduksi itu kalau semua penelitian sudah rampung. Perkiraan bulan Maret (2021) selesai tahapan penelitiannya, nanti kami akan melaporkan semuanya,” kata dia.
“Kalau sudah selesai, saya lapor. Nanti Biofarma menentukan bisa produksi. Bisa dijual belikan sudah ada izin dari Badan POM. Intinya, penelitian ini harus bagus hasilnya kalau mau diproduksi. Indikatornya aman, imunnya mengandung zat anti. Efektif mencegah penyakit. Harus di atas 80 persen (dari jumlah relawan). Tapi sejauh ini belum ada laporan relawan yang mendapat keluhan (kesehatan),” ia melanjutkan.
Di sisi lain, berdasarkan siaran pers yang diterima relawan yang terdaftar sudah mencapai 1.800 orang. Banyak di antara mereka sudah mendapatkan suntikan pertama, kedua, hingga pengambilan darah.