Dalam sidang promosi doktor Irjen Boy Rafli Amar, Kapolri menjadi anggota tamu tim penguji bersama sembilan guru besar Unpad disertasi yang berjudul 'Integrasi Manajemen Media Dalam Strategi Humas Polri Sebagai Aktualisasi Promoter'.
Di kesempatan tersebut Tito mencecar anak buahnya sendiri dengan sejumlah pertanyaan yang terkait penelitian disertasinya hingga Undang-undang ITE. Layaknya penguji, Tito menggunakan baju toga duduk dibagian depan bersama pimpinan sidang dan anggota tim penguji lainnya.
"Di sini saya bukan sebagai Kapolri, Pak Boy mau jawab apa saja boleh. Saya dalam kapasitas akademik," kata Tito.
Dalam kesempatan tersebut Tito menyampaikan dihadapan Boy Rafli, dalam sebuah penelitian, permasalahan menjadi sebuah jantung. Sehingga melalui penelitian, diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Tito menilai, dalam disertasi Boy, permasalahan cenderung melebar tanpa ada fokus permasalahan. Tito juga melihat dalam disertasinya, belum terlihat apakah menemukan teori baru atau mematahkan teori yang sudah ada.
"Disertasi S3 seharusnya isinya sudah harus men-chance teori. Men-chance itu menemukan teori baru atau paling mudah varian baru. Kedua, mematahkan teori yang ada atau ketiga menemukan teori baru. Di bagian solusi, kisaran praktis tapi tidak teoritis akademis. Apakah ini varian baru teori atau mematahkan teori atau menemukan teori baru. Kalau menemukan teori baru excellent. Silakan kalau mau ditanggapi boleh kalau tidak jiga tidak apa-apa," ujar Tito.