Bandung, IDN Times - Kondisi ruangan perpustakaan milik pemerintah daerah (Pemda) di berbagai daerah perlahan makin sepi. Perkembangan teknologi membuat masyarakat lebih banyak memanfaatkan akses digital ketika ingin membaca buku.
Di Kota Bandung misalnya, jumlah pengunjung perpustakaan memang tidak terlalu banyak waluapun angkanya mencapai puluhan. Namun, angka di atas 50 orang per hari cukup banyak dibandingkan sebelum pandemik COVID-19. Dalam mendekatkan perpustakaan pada masyarakat, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung melakukan beragam cara, contohnya dengan program Gerobak Baca dan Library In The Box.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan Tata Taqwana Soeryadinata menuturkan, menghadirkan perpustakaan sampai ke daerah terpencil seperti tingkat rukun warga (RW), kelurahan, hingga kecamatan, jauh lebih memberi manfaat ketika para warga hanya diajak untuk datang ke perpustakaan daerah yang ada di pusat kota.
"Pada perpustakaan yang disimpan di kewilayahan ini bukunya bisa sampai 200 buah. Ini tempat bukunya bisa dibawa keliling oleh anggota PKK atau komunitas ketika mereka ada acara bisa dibawa. Jadi banyak buku yang bisa dibaca masyarakat secara langsung di tempat," kata Tata kepada IDN Times, Jumat (19/7/2024).
Dalam penyebaran buku ini, lanjutnya, Dinas Arsip dan Perpustakaan melakukan pengecekan terlebih dulu buku apa yang sesuai untuk diberikan kepada masyarakat kewilayahan. Artinya, buku yang disebar di sejumlah daerah akan berbeda satu dengan lainnya tergantung kebutuhan daerah tersebut.