Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251020_162144.jpg
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Intinya sih...

  • Mahasiswa Bandung tuntut janji 19 juta lapangan kerja dari Prabowo-Gibran

  • Massa aksi protes di Gedung Sate, menilai pemerintahan tidak memberikan dampak nyata terhadap masyarakat

  • Koordinator aksi menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) merugikan masyarakat dan menyerap banyak tenaga kerja

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Bandung melangsungkan aksi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (20/10/2025). Mereka menyampaikan tuntutan-tuntutan satu tahun kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Para mahasiswa ini terpantau menggunakan almamater kampusnya, beberapa di antaranya berasal ada dari UPI dan Unisba. Massa aksi turun dengan membawa spanduk beralamatkan protes terhadap pemerintah.

Selain itu, massa aksi juga turut membakar ban di depan gerbang Gedung Sate.

Massa menilai satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran tidak memberikan dampak yang nyata terhadap masyarakat. Efisiensi yang dilakukan pun tidak membuat adanya kinerja-kinerja yang berhasil.

"Pemerintahan ini yang katanya melalui efisiensi-efisiensi yang dilakukan, menggemukkan menteri-menteri yang ada tapi kinerjanya nihil terhadap rakyat-rakyat yang di bawah," ujar koordinator aksi sekaligus dari BEM Unisba, Aleh Rapi saat ditemui di lokasi.

1. MBG belum berjalan sempurna

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Aleh mencontohkan beberapa program pemerintah pusat yang menurutnya sangat merugikan masyarakat, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari program ini, dia mengatakan sangat banyak warga yang keracunan dan menjadi korban.

"Salah satu contoh konkretnya yaitu janji yang mereka layangkan, yaitu MBG. MBG mungkin sudah berjalan tapi masih banyak memakan korban. Dalam skala angka memang gitu sudah terlaksana ada yang lancar," katanya.

"Tapi harus kita ketahui bahwa ada juga yang gagal dan itu memusnahkan atau merugikan rakyat-rakyat yang tidak tahu apa-apa tentang program ini," ujarnya.

2. Evaluasi MBG harus dilakukan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Di sisi lain, Aleh tidak menampik MBG ini turut menyerap banyak tenaga kerja. Hanya saja, program ini harus diperbaiki dan jangan sampai ada lagi kasus-kasus keracunan khususnya di Jawa Barat.

"Tuntutan kita banyak, mungkin salah satunya MBG ini kan membuka lapangan kerja juga. makanya tidak mungkin juga diberhentikan. Tapi kami berharap dengan adanya aksi ini, kami akan mengevaluasi besar-besaran untuk MPG yang lebih baik," tuturnya.

3. Janji 19 juta lapangan kerja kapan direalisasikan?

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Kemudian, Aleh juga menyoroti janji lapangan kerja yang diucapkan saat kampanye oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Saat itu anak mantan Presiden Joko "Jokowi" Widodo ini mengatakan akan memberikan 19 juta lapangan kerja baru.

"Salah satunya mungkin 19 juta lapangan kerja. Itu menandakan bahwa masih banyak sulitnya pekerjaan yang susah didapatkan oleh rakyat-rakyat kelas menengah. Itu mungkin," kata dia.

Editorial Team