Sepi Penumpang Jadi Alasan Dishub Bandung Kurangi Operasional Bus TMB

Dadang mengatakan, dari lima koridor bus TMB yang ada, hanya koridor 1, 2, dan 3 saja yang penumpangnya cukup ramai. Sedangkan koridor 4 dan 5 masih sering sepi penumpang meskipun di jam berangkat maupun pulang kerja.

"Jadi ada yang gemuk tapi ada juga yang kurang ramai. Tidak semua koridor bus TMB yang ada terisi penuh," kata Dadang.

Adapun lima koridor bus TMB Bandung sebagai berikut:

TMB Koridor 1 Cibiru – Cibeureum

Bunderan Cibiru – Soekarno Hatta – Sudirman – Rajawali Barat – Elang – Cibeureum – Elang – Soekarno Hatta – Bunderan Cibiru.

TMB Koridor 2 Cicaheum – Cibeureum

Terminal Cicaheum – Ahmad Yani – Ibrahim Adjie – Jakarta – Ahmad Yani – Asia Afrika – Sudirman – Rajawali Barat – Elang – Cibeureum – Rajawali Barat – Rajawali Timur – Kebon Jati – Suniaraja – Stasiun Timur – Viaduct – Perintis Kemerdekaan – Braga – Lembong – Tamblong – Veteran – Ahmad Yani – Terminal Cicaheum.

TMB Koridor 3 Cicaheum – Sarijadi

Terminal Cicaheum – PHH Mustofa – Surapati – Prabu Dimuntur – Cikapayang – Flyover Pasupati – DR Djunjunan – Surya Sumantri – Lemahneundeut – Halteu Sariwangi – Lemah Neundeut – Surya Sumantri – DR Djunjunan – Flyover Pasupati – Cikapayang – Surapati – PHH Mustofa – Terminal Cicaheum.

TMB Koridor 4 Antapani – Leuwi Panjang

Flyover Antapani – Jakarta – Sukabumi – Pelajar Pejuang 45 – BKR – Peta – Kopo – Soekarno Hatta – Leuwi Panjang – Terminal Leuwi Panjang – Kopo – Peta – BKR – Pelajar Pejuang 45 – Laswi – Sukabumi – Ahmad Yani – Ibrahim Adjie – Flyover Antapani.

TMB Koridor 5 Antapani – St. Hall

Terminal Antapani – Trs. Jakarta – Jakarta – Ahmad Yani – RE Martadinata – Merdeka – Lembong – Tamblong – Asia Afrika – Sudirman – Gardujati – Kebon Jati – Suniaraja – Oto Iskandardinata – Stasiun Timur – Viaduct – Braga – Lembong – Veteran – Ahmad Yani – Ibrahim Adjie – Trs. Jakarta – Terminal Antapani.

Di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Dadang menegaskan tidak akan menaikkan tarif bus. Masyarakat masih bisa membayar seperti sekarang di mana pembayaran langsung Rp4.000 per sekali jalan. Kemudian pembayaran dengan cara daring Rp3.000 dan untuk pelajar cukup membayar Rp2.000 saja.

Ia menuturkan, Dishub Bandung masih akan menggunakan tarif lama sambil menunggu evaluasi dilakukan kurang lebih selama sebulan. "Bertahan dulu dengan tarif lama. Sebulan dievaluasi nanti hasilnya akan kita coba lihat," katanya.

Sementara itu pengamat transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono mengatakan, Pemerintah daerah (Pemda) Bandung seharusnya tidak mengurangi ritase tersebut. Justru perbaikan di sekto transportasi publik harus dimaksimalkan agar orang bisa beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Selama ini banyak penggunaan kendaraan umum yang tidak terlayani untuk bepergiaan dari satu tempat ke tempat lain karena jalur penghubung angkutan kota (angkot) ke bus tidak maksimal.

"Layanan (angkutan umum) harus diarahkan ke sana Sekarang Bandung itu tidak ada konsep jelas. Tidak saling mendukung (antarangkutan kota)," kata dia,

Untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang memakai angkutan umum termasuk bus TMB, Sony meminta Pemkot Bandung serius memberikan edukasi sehingga ada peralihan masif pada pemakaian kendaraan tersebut.

"Termasuk mewajibkan ASN agar bisa memakai kendaraan umum dalam satu hari. Misalnya, Jumat Ngangkot (mengggunakan angkot)," kata Sony.