Sebelum diminta tes oleh rumah sakit, Yusuf mengaku tak mengalami gejala-gejala terinfeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Virus (SARS-CoV-2). Namun, ia akhirnya tetap menjalani tes karena sadar diri memiliki interaksi sosial yang tinggi di mana rentan terpapar virus.
Kemudian Yusuf akhirnya mengikuti proaktif tes yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar, Minggu (14/3), dan dinyatakan positif COVID-19. Setelah itu Yusuf dijemput dengan mobil ambulans.
"Saya dijemput pakai ambulans lengkap (sehari setelah dinyatakan positif). Sopir dan pendamping semua pakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Saya masuk ambulans dan tidak berbicara apa pun," ungkapnya.
Menurut Yusuf, tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 paham betul akan prosedur medis, mulai dari proses penjemputan sampai perawatan. Selain itu, kata dia, dokter dan perawat rutin menginformasikan beberapa hal penting soal COVID-19.
"Kemudian, dokter dan perawat, ngecek suhu, oksigen, itu dua kali satu hari. Cek darah dan macam-macam tiga hari sekali. Cek juga apakah ada pneumonia," katanya.