ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sebelumnya dalam rapat kerja tersebut Budi Waseso menjelaskan kondisi Perum Bulog sebagai penyangga stok beras nasional saat ini kondisinya hampir kolaps. Beban utang tinggi dan stok beras 900 ribu ton dari impor, terancam tak bisa dimanfaatkan. Semua itu menjadi beban Bulog.
"Kurang lebih ada 20 ribu ton beras sudah dikarantina, karena rusak parah dan membahayakan untuk dikonsumasi. Bulog juga terancam rugi cukup besar dengan kondisi ini," tandasnya.
Budi menjelaskan, Stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2,2 juta ton. Namun Bulog tak bisa menyalurkan beras tersebut, tanpa perintah dari pemerintah. Idealnya lanjut Budi, beras tersebut disalurkan, sehingga saat musim panen pada Maret 2020 Bulog bisa mencicil utang yang saat ini didera.
"Saat ini utang Bulog sebesar Rp28 triliun, dengan bunga setiap hari Rp 9 miliar. Kondisi ini membuat Bulog dalam kondisi berat" ujarnya.