Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. Pemkot Tangerang

Bandung, IDN Times - Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah dengan kejadian bencana alam tinggi. Mulai dari tanah longsor, banjir, hingga cuaca ekstrem lainnya seperti angin puting beliung kerap terjadi di proviinsi ini.

Dari data Badan Penanggalangan Bencana Daerah (BPBD), dari dar 1 sampai 23 November 2024 saja setidaknya ada 163 kejadian yang tercatat di mana tanah longsor mencapai 55 kejadian, banjir 33 kali, dan cuaca ekstrem 75 kali.

Kejadian paling sering ada di Kabupatem Bogor denga 44 kali kemudian Kabupaten Bandung 18 kali, dan Kabupaten Sukabumi capai 17 kali.

"Akibat kejadian ini ada 43.136 jiwa terdampak dan ada enam orang meninggal dunia," tulis siaran pers BPBD Jabar dikutip IDN Times, Minggu (24/11/2024).

1. Ribuan rumah terdampak kejadian ini

Banjir di Negara Berkembang (pinterest.com/How Thingks Work)

Masih mengutip data BPBD Jabar, dari seluruh kejadian di Jabar tercatat ada 8.808 rumah yang terendam akibat banjir. Kemudian ada 995 rumah yang rusak ringan dan 326 rusak sedang, dan 105 rumah rusak berat. Selain itu ada juga 139 fasilitas umu, 3 fasilitas kesehatan, dan 15 sekolah yang harus alami kerusakan.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca di Kota Bandung pada Minggu, 24 November 2024, akan mengalami variasi mulai dari berawan tebal, cerah berawan, udara kabur, hingga hujan ringan di siang hingga malam hari.

Bandung pada Minggu ini akan menghadirkan kombinasi cuaca yang beragam, mulai dari pagi yang cerah berawan hingga siang dan malam yang didominasi hujan ringan. Udara kabur pada siang hari dan hujan ringan pada sore hingga malam menandakan perlunya persiapan ekstra, terutama bagi warga yang berencana beraktivitas di luar ruangan.

Masyarakat pun disarankan untuk membawa payung atau jas hujan, serta tetap memperhatikan kondisi jalan yang mungkin licin akibat hujan. Pastikan juga memantau pembaruan cuaca dari BMKG untuk informasi yang lebih terkini.

2. Di Bandung, tenda pengungsi disediakan untuk korban banjir

IDN Times/Istimewa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mendirikan tenda pengungsian untuk membantu warga terdampak banjir pada empat kecamatan di daerah itu. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Beny Sonjaya mengatakan banjir yang melanda akibat hujan deras sejak Rabu (20/11) telah berdampak pada Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, Dayeuhkolot, dan Cilampeni.

“Kami mendirikan tenda di kawasan Taman Air Bojongsoang untuk warga terdampak banjir Dayeuhkolot dan sekitarnya,” kata Beny.

Dia mengungkapkan bahwa banjir terus meluas seiring meningkatnya curah hujan, dengan ketinggian air tertinggi mencapai 2 meter di Kecamatan Dayeuhkolot.

Hingga kini, kata dia, BPBD Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 2.014 rumah terendam dengan 12.250 kepala keluarga terdampak akibat bencana tersebut.

“Kamil masih menerjunkan personel ke lapangan untuk melakukan asesmen agar memastikan jumlah rumah yang terendam dan data korban terdampak secara valid,” ujarnya.

3. Logistik untuk warga terdampak mulai menipis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi posko pengungsian bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (18/11/2024) (dok. Humas Polri)

Selain mendirikan tenda pengungsian, lanjut dia, BPBD juga memberikan bantuan berupa sembako, beras, terpal, serta alat kebersihan untuk para pengungsi. Dia berharap adanya solidaritas dari berbagai pihak seperti bantuan makanan dan tenda pengungsian agar dapat meringankan beban pengungsi, menyusul keterbatasan logistik dari BPBD.

“Logistik dari BPBD sudah mulai menipis, sehingga kami terus berupaya mencari bantuan tambahan dari pihak-pihak lain untuk mencukupi kebutuhan para pengungsi,” kata dia.

Banjir di wilayah Kabupaten Bandung ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan luapan Sungai Citarum menggenangi empat kecamatan.

Editorial Team