Sekolah Rakyat di Kota Cirebon Dimulai 14 Juli, Gratis dan Berasrama

Intinya sih...
Sekolah Rakyat dimulai 14 Juli 2025
Program inklusif untuk anak-anak dari keluarga miskin, dengan fasilitas asrama penuh dan gratis.
Dikelola daerah, visi besar pendidikan gratis, karakter, dan keterampilan.
Cirebon, IDN Times - Pemerintah Kota Cirebon memastikan pada 14 Juli 2025 sebagai hari pertama pelaksanaan Sekolah Rakyat di wilayahnya. Program pendidikan inklusif ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pelaksanaan sekolah tersebut akan dipusatkan di kompleks SMP Negeri 18 Kota Cirebon, dengan konsep asrama penuh.
Pemerintah kota menjamin setiap siswa akan mendapatkan fasilitas tinggal, makanan, dan sarana belajar secara cuma-cuma, sebagai bentuk intervensi langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan.
1. Fasilitas tempat tinggal jadi prioritas: sekolah rakyat bernapas asrama
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menyatakan, kesiapan fisik menjadi perhatian utama sebelum kegiatan belajar dimulai. Pemerintah kota menyiapkan penginapan layak bagi siswa, guru, dan petugas sekolah, demi menciptakan suasana belajar yang sehat dan kondusif.
“Kami memastikan kebutuhan dasar anak-anak terpenuhi sejak awal, karena sebagian besar dari mereka akan tinggal di sekolah ini dalam jangka panjang. Tempat tidur, kamar mandi, serta ruang istirahat menjadi kebutuhan vital yang tidak bisa ditunda,” ujar Edo, Sabtu (5/7/2025).
Berbeda dengan sekolah konvensional, Sekolah Rakyat di Kota Cirebon dirancang sebagai sistem boarding school untuk keluarga prasejahtera, menempatkan pendidikan dan perawatan dasar dalam satu atap.
2. Dikelola daerah, dikawal pusat
Meski menjadi program nasional yang diusung Kementerian Sosial Republik Indonesia, Sekolah Rakyat di Kota Cirebon dijalankan oleh pemerintah daerah. Dinas Sosial Kota Cirebon sendiri memastikan setiap siswa dipilih dari kalangan yang terdata dalam DTKS, guna menjamin efektivitas dan ketepatan sasaran bantuan.
Program ini diharapkan bisa menekan angka putus sekolah, sekaligus menjadi model baru dalam penanggulangan kemiskinan antargenerasi. Menurut Edo, sekolah rakyat merupakan "perpanjangan tangan negara" yang hadir di tengah masyarakat paling rentan.
“Ini bukan soal belajar di kelas semata, tapi membangun masa depan anak-anak yang selama ini tersingkir dari sistem pendidikan karena hambatan ekonomi,” ujarnya.
3. Visi besar sekolah rakyat: pendidikan gratis, karakter, dan keterampilan
Konsep Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto dalam membentuk sistem pendidikan nasional yang berpihak pada rakyat kecil, terutama mereka yang tinggal di daerah pedalaman atau perkotaan miskin.
Program ini mengusung pendekatan pendidikan karakter, nasionalisme, serta pelatihan vokasi. Pemerintah pusat menekankan bahwa sekolah ini bukan sekadar institusi formal, tapi juga pusat pembentukan generasi muda yang disiplin, produktif, dan siap kerja.
Kurikulum Sekolah Rakyat akan memuat pelatihan kewirausahaan, keterampilan pertanian modern, serta industri kreatif lokal, selain pelajaran akademik umum.
Dalam implementasinya, tenaga pengajar lokal dan tokoh masyarakat juga dilibatkan untuk memastikan keterhubungan antara budaya lokal dan semangat kebangsaan di lingkungan sekolah.