Platform ini memungkinkan siswa menyelesaikan tugas dan berinteraksi dengan komunitas belajar secara global. Orangtua juga dapat mengakses platform ini untuk memantau perkembangan anak-anak mereka dan tetap terlibat dalam perjalanan pendidikan mereka.
Di sisi lain, platform ini juga didukung oleh kurikulum STEM yang komprehensif. Kurikulum ini telah berkembang di negara-negara maju selama lebih dari satu dekade dan mencakup lima aspek penting dalam perkembangan anak: kognitif, motorik, sosial-emosional, dan seni.
Kurikulum STEM sendiri sudah dikembangkan di negara maju lebih dari sepuluh tahun lalu. Dengan metode belajar Algorithmics yang sudah disusun, anak-anak dinilai akan lebih terbiasa untuk melatih fokus, logika, melatih analisis, lebih percaya diri, mandiri serta memiliki problem solving yang bagus.
Tidak hanya itu, di Algorithmics, pembelajaran tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada penerapan keterampilan praktis melalui metode gamifikasi dan pembelajaran berbasis proyek.
Anak-anak diajak untuk mengembangkan keterampilan seperti pemrograman, pengembangan game, dan karya seni digital, yang semuanya akan berguna di dunia nyata. Pendekatan ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang dapat mereka gunakan di masa depan.
Taufiq menjelaskan selain hardskill, mereka juga memberikan mereka pelajaran softskill seperti public speaking, teamwork, dan pemecahan masalah untuk mendukung pembelajaran yang bersifat diskusi dan memaksimalkan kemampuan kreatif setiap siswa.
"Untuk dapat menyampaikan materi berstandar internasional, Algorithmics menerapkan proses seleksi tutor yang sangat ketat hingga tiga tingkat seleksi mulai dari tes pengetahuan materi, evaluasi praktis hingga wawancara akhir yang meliputi simulasi pengajaran," ujar Taufiq.