Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sekolah dengan Rombel 40-50 Siswa di Jabar Diizinkan Belajar Outdoor

IMG-20250708-WA0009.jpg
Kepala Disdik Jabar, Purwanto (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Intinya sih...
  • Sekolah SMA/SMK di Jabar boleh belajar outdoor dengan penambahan rombel 40-50 murid agar tidak kepanasan di ruang kelas.
  • Disdik Provinsi Jawa Barat tidak melarang belajar di luar kelas asalkan sesuai dengan mata pelajaran yang ditempuh.
  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga mengupayakan pemasangan AC di 397 ruang kelas sekolah-sekolah dengan penambahan rombel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengizinkan sekolah jenjang SMA/SMK dengan penambahan rombongan belajar (Rombel) mencapai 40-50 murid bisa belajar di luar kelas. Hal ini dilakukan agar para murid tidak merasa kepanasan karena ruang kelas penuh.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Purwanto mengatakan, saat ini memang muncul keluhan dari siswa-siswi di sekolah yang mendapatkan penambahan rombel mengalami sesak dan lain sebagainya di ruang kelas. Namun, sekolah harusnya bisa beradaptasi.

"Sekolah penambahan rombel sering terkendala dengan ini kelasnya terlalu sempit. Padahal model-model pembelajaran itu bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Seperti konsep outing kelas," ujar Purwanto di Bandung, Selasa (5/8/2025).

1. Diizinkan gelar proses belajar mengajar di luar kelas

IMG-20250708-WA0008.jpg
Kepala Disdik Jabar, Purwanto (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Disdik Provinsi Jawa Barat, tidak melarang sekolah untuk menggelar proses belajar mengajar di luar kelas, namun tetap dengan catatan harus sesuai dengan mata pelajaran yang ditempuh.

"Anak-anak belajar bisa di luar kelas itu mesti diterapkan oleh guru-guru kita. Kan sekarang itu banyak sekolah-sekolah mental model kita belajar itu masih harus di kelas. Padahal pada pembelajaran modern itu, pembelajaran itu sudah bisa di mana saja," tutur Purwanto.

Seperti mata pelajaran biologi, Menurutnya, hal ini proses belajar mengajar bisa dilakukan di luar kelas, dengan mengenal tumbuhan dan mahluk hidup lainnya.

"Bahkan lebih kontekstual. Kalau kita belajar tentang yang biologi, alangkah baiknya belajar di luar kelas. Belajar PKN misalnya, kan bisa di luar kelas. Nah, ini yang perlu dilakukan rekayasa pembelajaran oleh guru-guru," ucapnya.

2. Sekolah harus fleksibel dalam proses belajar mengajar

IMG_20250730_115222.jpg
SMAN 1 Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sekolah SMA dan SMK di Jawa Barat, kata Purwanto harus sudah menerapkan model-model belajar seperti itu, untuk mengantisipasi murid merasa boring saat proses belajar mengajar.

"Kalau jenuh di kelas dan dipandang merasa sudah panas, boring, ya variasi lah gitu. Nah, ini yang mesti dilakukan oleh guru-guru kita, oleh sekolah-sekolah kita dan ini sudah mulai kan banyak dilakukan oleh teman-teman kita di lapangan," jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kini juga tengah mengupayakan memberikan AC di setiap ruang kelas sekolah-sekolah dengan penambahan rombel. Adapun totalnya kini sudah mencapai 397 ruang kelas.

"Kami sudah memasang di beberapa sekolah dan kelas kita sudah masang di 397 kelas yang dipandang darurat. Tentu kita akan terus mengupayakan pemasangan ini jika memang masih dipandang perlu," kata Purwanto.

3. Penambahan AC tengah diupayakan

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) mengunjungi SMAN 1 Bandung, pada Rabu (19/3/2025). (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (Demul) mengunjungi SMAN 1 Bandung, pada Rabu (19/3/2025). (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dari total ratusan kelas yang sudah dipasang AC tersebut, Purwanto mengatakan, jumlah yang terbanyak ada di SMA/SMK di Kota Depok dan beberapa daerah lainnnya yang kondisinya sudah sangat diperlukan untuk penambahan rombel.

"Ada di Depok, ada di Kabupaten Bandung, Bogor juga. Kan baru kan 300-an nih. Masih banyak, karena prioritas kita itu yang 48 sampai 50 siswa-siswi, satu kelas dua unit," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us