Sekda Jabar Sebut Teknologi TPS di Kota Bandung Masih Belum Jelas

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menyoroti penanganan sampah di Kota Bandung. Hal ini dikarenakan ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti masih belum berkurang sesuai target yang ditentukan.
Diketahui, target Pemprov Jabar menargetkan Kota Bandung untuk mengurangi pembuangan sampah ke Sarimukti dari 170 menjadi 140 ritase per hari, selama dua bulan ke depan. Namun, kenyataannya sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti mencapai 186 ritase per hari atau bertambah 16 ritase per hari.
1. TPS harus jadi perhatian

Dengan kondisi ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman mengatakan, pemerintah Kota Bandung harus lebih menggenjot lagi penanganan sampah di hulu baik itu di tingkat rumah dan TPS.
Selain itu, Herman melihat kondisi TPS di Kota Bandung sendiri banyak yang masih belum jelas dalam penggunaan teknologinya. Ini juga dirasakannya harus diperhatikan.
"Saya sudah cek kemarin ke lapangan bagaimana pengolahan TPS. Ada yang sudah bagus, tapi masih banyak juga yang tidak jelas teknologinya," ujar Herman, Rabu (23/10/2024).
2. TPS harus punya teknologi tempat guna

Menurutnya, TPS harusnya bisa menjadi tempat memilah sampah untuk nantinya dibuang ke TPA Sarimukti, bukan justru hanya menjadi tempat transit saja. Walhasil semua jenis sampah masuk ke Sarimukti, termasuk limbah sisa makanan.
"TPS jadinya hanya sebagai tempat transit saja. dari rumah dibawa ke TPS, dari TPS langsung ke Sarimukti. Harusnya di tingkat TPS ada teknologi tepat guna, apakah mesin gibrik, apakah magot, apakah composting, insinerator dan sebagainya," katanya.
3. Ada beberapa yang sudah bagus

Kendati demikian, Herman melihat langsung ada beberapa TPS di Kota Bandung yang sudah menggunakan teknologi dalam mengelola sampah. Kondisi ini diharapkannya bisa turut diaplikasikan ke beberapa tempat lainnya, guna menyelesaikan sampah di hulu.
"Di Antapani itu mesin gibrik dipilah-dipilih jadi empat jenis. Tiga jenisnya bisa dimanfaatkan, semuanya bisa jadi cuan. Yang satu jenisnya, residu baru dibuang ke Sarimukti," katanya
"Dari empat ton sampah menjadi satu ton ke Sarimukti, yang tiga tonnya jadi cuan. Saya kira ini harus dikembangkan di semua TPS," lanjutnya.