Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tes usap atau swab test. IDN Times/Bagus F

Cimahi, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kota Cimahi kembali mengalami lonjakan cukup tinggi. Dalam satu hari, tercatat ada 30 kasus positif COVID-19 baru dan seorang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dengan status positif terinfeksi virus corona.

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengatakan, penambahan 30 pasien positif COVID-19 itu tercatat per Minggu (4/10/2020) kemarin. Dengan bertambahnya kasus tersebut, jumlah kasus positif di Kota Cimahi tercatat sudah 388 orang, dengan rincian 278 orang sembuh, 13 orang meninggal, dan 97 masih positif aktif.

"Penambahannya memang cukup mengkhawatirkan karena dalam sehari ada 30 yang positif dan satu yang meninggal dunia," ungkap Ajay saat ditemui, Senin (5/10/2020).

1. Lima nakes positif, Puskesmas Melong ditutup

ilustrasi tenaga kesehatan (IDN Times/Bagus F)

Dari 30 kasus positif COVID-19, lima orang di antaranya merupakan tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Melong Tengah. Atas ditemukannya lima kasus tenaga kesehatan positif itu, maka pelayanan kesehatan di puskesmas Melong ditutup untuk 14 hari ke depan.

"Dari 30 orang itu ada lima nakes, mereka juga ada yang perjalanan luar daerah dan katanya ada yang baru menikah. Kita tutup dulu puskesmas dua minggu sampai semua aman," ujarnya.

2. Kebanyakan kasus impor

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna. (IDN Times/Bagus F)

Dari hasil penelusuran, kasus COVID-19 di Kota Cimahi didominasi oleh kasus yang masuk dari luar daerah atau impor. Baik mereka yang telah melakukan perjalanan dari luar Kota Cimahi, maupun warga yang bekerja di luar Kota Cimahi.

"Semua kasusnya impor, karena tidak ada penularan di dalam daerah. Ini yang agak harus diperbaiki, jangan melakukan perjalanan dulu," sebutnya.

3. Mini lockdown diberlakukan

(ilustrasi) mini lockdown di Kota Cimahi. (IDN Times/Bagus F)

Dengan adanya lonjakan kasus itu, Pemkot Cimahi akan melakukan pengetatan aktivitas berskala mikro. Ajay menyebutkan, mini lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) bakal diterapkan.

"Saya mengingatkan untuk mengunci wilayah. Jangan biarkan orang luar masuk seenaknya menginap. Kita juga akan terus lakukan sosialisasi protokol kesehatan," tegas Ajay.

4. RW harus perketat wilayah

( Ilustrasi) mini lockdown di Kota Cimahi. (IDN Times/Bagus F).

Mini lockdown atau PSBM itu diterapkan dengan skema, setiap RW di semua kelurahan diwajibkan untuk memperketat akses masuk terutama warga dari luar Kota Cimahi.

"Misalnya ada yang datang dari luar daerah itu didata dulu apalagi dia menginap. Terus dicek dan dilaporkan ke puskesmas biar minimal dirapid tes," tandasnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Editorial Team