Seharga Ratusan Miliar, Masjid Islamic Center Indramayu Kini Tak Terurus
- Masjid Islamic Center Indramayu seharga Rp122 miliar tak lagi padat kunjungan setelah kondisinya memprihatinkan
- Ribuan jamaah hadir untuk Salat Jumat di masjid tersebut, namun kerusakan yang terjadi membuat mereka khawatir
- Kondisi masjid sudah dilaporkan ke Pemprov Jabar dan jika hasil audit menyatakan tidak layak, harus ditutup sementara
Indramayu, IDN Times – Kondisi Masjid Islamic Center Kabupaten Indramayu saat ini cukup memprihatinkan. Kerusakan terlihat di berbagai titik di 'destinasi wisata' religi daerah tersebut. Bahkan, satu dari empat menara yang terpasang kini telah ambruk. Kendati masih ada, tiga menara sisanya kini kondisinya rapuh, sehingga dikhawatirkan roboh lagi dan memakan korban.
Tidak hanya di bagian menara, pengunjung kini tidak diperkenankan lagi naik ke lantai dua. Alasannya tiang penyangga mulai retak, sehingga dikhawatirkan terjadi hal yang membahayakan.
1. Masjid seharga Rp122 miliar, tak lagi padat kunjungan
Masjid Islamic Center Indramayu sendiri diresmikan pada 2018. Pada masa awal dibuka untuk umum, masjid ini menjelma jadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah, tidak hanya dari Kabupaten Indramayu.
Anggaran untuk pembangunan Masjid terbesar di Kabupaten Indramayu itu berada di kisaran Rp122 miliar, dengan Rp48 miliar berasal dari dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan sisanya dari APBD Kabupaten. Namun, dengan usia bangunan yang relatif masih muda yakni sekitar tujuh tahun, kini kondisi masjid telah memprihatinkan.
Kondisi itu juga berdampak terhadap jumlah kunjungan. Tidak terlihat lagi warga yang berbondong-bondong datang ke masjid itu, seperti sebelum-sebelumnya. Penurunan jumlah kunjungan itu mulai terjadi ketika salah satu menara masjid roboh.
2. Ada ribuan jamaah yang hadir untuk Salat Jumat
Salah satu warga yang biasa ibadah di Masjid Islamic Center Hidayat mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Ia menjelaskan, kerusakan yang terjadi di beberapa titik sudah berlangsung cukup lama.
"Banyak yang retak-retak. Menara juga ada yang patah, tapi sampai sekarang belum dibereskan. Saya khawatir terjadi sesuatu yang membahayakan bagi jamaah,” tuturnya.
Bagi Hidayat yang rutin ibadah di tempat tersebut, kondisi iti cukup memprihatinkan. Ia menilai, sejatinya minat masyarakat untuk beribadah di masjid itu, khususnya untuk salat Jumat, terbilang cukup besar.
"Alhamdulillah, setiap salat Jumat jamaah di sini bisa ribuan. Sayang kalau kondisinya dibiarkan begini saja,” kata dia
3. Kondisi masjid sudah dilaporkan ke Pemprov Jabar
Wakil Ketua DPRD Indramayu Sirojudin menjelaskan, pemerintah setempat sudah menyampaikan kondisi masjid kepada Pemprov Jabar. Dari hasil laporan itu, kata dia, Pemprov meminta di-audit terkait kelayakan bangunan.
“Kalau hasil audit menyatakan tidak layak, demi keselamatan masyarakat harus ditutup sementara. Namun jika masih layak, perbaikan harus segera dilakukan, termasuk membenahi menara yang rusak,” kata dia.
Sirojudin menjelaskan, ketika nantinya diketahui bahwa bangunan itu masih layak dan tapi perlu perbaikan, DPRD sepenuhnya mendukung eksekutif untuk menyiapkan anggaran.
“Masalah kualitas ini menjadi ranah penegak hukum. DPRD mendukung penuh pembenahan, dan bila perlu pemerintah daerah menyiapkan anggaran tambahan untuk perbaikan,” ujarnya.
