Bandung, IDN Times - Pernyataan Ridwan Saidi soal tidak ada Kerajaan Sunda Galuh dan Galuh berarti Brutal menuai banyak kritikan. Guru Besar Sejarah dari Universitas Padjajaran, Profesor Nina Herlina Lubis pun akan bicara terkait persoalan tersebut.
Menurut Lina, penilaian Ridwan Saidi terkait Kerajaan Galuh dengan diartikan "Brutal" itu akibat kurang banyak baca buku.
"Ridwan Saidi mungkin hanya baca kamus bahasa Armenia, bahwa kata galuh artinya brutal, dia juga mengatakan Kerajaan Galuh tidak ada. Saya katakan mungkin bapak Ridwan hanya membaca sumber yang terbatas," ujar Nina saat dihubungi IDN Times, Selasa (18/2).