Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pengusaha umkm (freepik.com/our-team)
ilustrasi pengusaha umkm (freepik.com/our-team)

Bandung, IDN Times - SMB ITB bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM bakal memberikan pelatihan pada 120 pelaku usaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Para pelaku usaha ini sebelumnya telah mengikuti berbagai kegiatan di mana dan dianggap layak untuk mendapatkan pendampingan lebih lanjut.

Irma Mulyani SBM ITB: Dr. Dina Dellyana, MBA., CIM- Koordinator Inkubator Bisnis SBM ITB menuturkan, peserta program pendampingan usaha mikro mandiri berasal dari bisnis kuliner, fesyen, kerajinan, kecantikan, pertanian, hingga sektor perikanan. Mereka sangat bersemangat mengikuti rangkaian program yang panjang ini.

"Harapannya semoga setelah mengikuti seluruh rangkaian ini, mereka bisa mendapatkan akses pasar dan pembiayaan yang efektif dan impactful untuk usaha mereka," kata Irma, Minggu (25/8/2024).

1. Mereka akan dibimbing dalam menyusun perencanaan bisnis

IDN Times/istimewa

Program ini dirancang khusus untuk mendukung usaha mikro dalam mengembangkan akses pemasaran dan pembiayaan melalui berbagai metode, termasuk sharing session, pelatihan pemasaran dan pembiayaan, pendampingan luring dan daring, serta temu bisnis luring dan daring.

Saat ini, 120 UMKM tersebut sedang menjalani program coaching daring bersama praktisi di bidangnya masing-masing dengan tema pemaksimalan kanal penjualan, perencanaan bisnis, dan budgeting yang akan berlangsung selama enam minggu.

"Setiap UMKM akan mendapatkan pendampingan untuk praktik langsung dalam memaksimalkan kanal penjualan tertentu. Selain itu, UMKM juga akan dibimbing dalam menyusun perencanaan bisnis yang dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan, serta akan dibantu dalam menghubungkan dengan mitra lembaga pembiayaan yang diinginkan," ujarnya.

2. UMKM Indonesia harus bisa tumbuh di semua daerah

UMKM di Mandiri Bazaar 2024. (dok. Bank Mandiri)

Program Pendampingan Usaha Mikro Mandiri 2024 adalah inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM di Deputi Bidang Usaha Mikro ini untuk membantu usaha mikro mengatasi tantangan seperti rendahnya pemahaman kewirausahaan, legalitas usaha, kualitas produk, serta minimnya inovasi dan akses pembiayaan. Melalui pendampingan intensif, program ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM skala mikro.

"Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro di seluruh daerah," paparnya.

3. Kredit UMKM di 2024 ditarget tumbuh 11 persen

ilustrasi kredit berkelanjutan (freepik.com)

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, pihaknya menyakini target pertumbuhan kredit 2024 sebesar 9-11 persen dapat tercapai didukung dengan fungsi intermediasi perbankan yang berjalan baik.

"Target pertumbuhan kredit yang ditetapkan OJK pada awal tahun pada rentang 9-11 persen kami pandang masih sesuai dengan proyeksi dan target RBB (rencana bisnis bank) yang disampaikan oleh bank serta sejalan dengan fungsi intermediasi perbankan yang berjalan baik sejauh ini," kata Dian dikutip dari ANTARA.

Dian menuturkan proyeksi pertumbuhan kredit tersebut diperkirakan dapat dicapai sebagaimana terlihat dari undisbursed loan yang meningkat 10,60 persen dari tahun sebelumnya yang berarti perbankan telah mengalokasikan rencana penyaluran kredit ke depan.

"Secara umum perbankan masih optimistis dengan proyeksi penyaluran kredit pada tahun 2024 yang sejalan dengan pencapaian atau realisasi pertumbuhan kredit pada April 2024 dengan tren NPL yang akan menurun hingga akhir tahun," ujarnya.

Adapun untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kredit pada UMKM yang masih berpotensi meningkat dengan "committed undisbursed loan" yang naik 4,32 persen dari tahun sebelumnya

Editorial Team