Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ruang isolasi. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mengingatkan soal penggunaan istilah kolaps akibat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) pasien COVID-19 di sejumlah daerah.

Ketua Harian Satgas COVID-19 Provinsi Jabar Daud Achmad mengatakan, sampai saat ini untuk kasus kolaps di daerah yang menangani COVID-19 usai libur Lebaran 2021 belum ditemukan. Menurutnya, kenaikan BOR belum mengarah pada kolaps.

"Kalau BOR meningkat iya, tetapi setahu saya belum kolaps. Hati-hati menggunakan istilah," ujar Daud saat dihubungi, Senin (7/6/2021).

1. BOR di Bandung Raya masih dalam batas wajar

Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sampai saat ini, Daud mengungkapkan, BOR di Jabar masih rendah dari standar WHO. Berasal catatannya, belum ada daerah di Jabar yang dinyatakan kolaps dalam keterisian BOR pasien COVID-19.

"BOR Jabar 49 persen. BOR Bandung Raya sekitar 56 persen. Kota Bandung tinggi di angka 70 persen," kata dia.

2. Kasus COVID-19 naik, Yana Mulyana khawatir fasilitas kesehatan kolaps

Editorial Team

Tonton lebih seru di