IDN Times/Debbie Sutrisno
Sebelum memberikan paparan mengenai kewirausahaan, pada pagi harinya, Sandiaga menyempatkan diri untuk berolahraga dengan berlari di kawasan Arcamanik, Kota Bandung. Sandiaga berlari dari Arcamanik menuju Pendopo Abu Syauqi, Sindanglaya, Cimenyan. Dari ratusan orang yang mengiringinya berlari, di kilometer kedua, menyisakan hanya sepuluh pelari.
Di sepanjang jalan, calon wakil presiden nomor urut 02 ini menyapa warga yang berpapasan dengannya. Termasuk ajakan swafoto, lambaian dan jabat tangan. Begitu memasuki Sindanglaya, jalanan terus menanjak sekitar satu kilometer lebih.
“Luar biasa treknya. Jalannya terus menanjak, semoga sama dengan elektabilitas yang terus menanjak,“ canda Sandiaga sambil mengelap peluh yang membanjir begitu tiba di Pendopo sahabat lamanya Abu Syauqi.
Pendopo ini berada di ketinggian dengan pemandangan spektakuler. Dikelilingi pegunungan dengan warna hijau menghampar.
“Jawa Barat memang indah. Saya selalu takjub dengan daerah ini. Potensinya juga luar biasa. Dari industri kreatif hingga kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Makanya Proklamator Soekarno pernah sangat merindukan Priangan saat diasingkan ke Ende NTT, iklim Priangan disebutnya seperti Taman Eden,” kata Sandi mengutip surat Soekarno kepada Samuel Koperberg Sekretaris Java Instituut.
Di Pendopo Abu Syauqi, kepada relawan dan simpatisan Sandiaga meminta untuk terus menciptakan kampanye yang sejuk.