Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (Dok Humas Pemprov Jabar)
Lebih lanjut, Yusuf menyebutkan sejumlah nama lain diprediksi akan maju dalam Pemilu Gubernur Jawa Barat 2024. Terlebih, nama-nama ini memiliki latar belakang yang sama dengan Saan yakni politisi aktif.
"Ada yang juga sama, metua partai tingkat provinsi. Posisi ini bisa dibilang tiket untuk maju dalam pilgub," ujarnya.
Yusuf menilai, Uu Ruzhanul Ulum pun hampir dipastikan akan kembali diusung oleh PPP dalam kontestasi tersebut. Sebagai wakil gubernur yang saat ini menjabat, menurutnya tidak ada nama lain dari partai tersebut yang lebih berpotensi selain mantan bupati Tasikmalaya itu.
"Kang Uu di mata masyarakat Jawa Barat sudah tidak asing lagi. Maka Kang Uu berpeluang besar untuk melanjutkan kepemimpinannya," kata dia.
Dedi Mulyadi diprediksi masih berambisi untuk maju dalam ajang tersebut. Popularitas mantan bupati Purwakarta inipun semakin bertambah dibanding saat mengikuti Pemilu Gubernur Jawa Barat 2018.
"Saat pilgub 2018 beliau mendapatkan suara 5,6 juta. Kang Dedi berpeluang besar untuk maju kembali karena aktivitasnya di dunia maya yang dianggap berhasil menjangkau pemilih menengah bawah di Jawa Barat," ujarnya.
Hal serupa pun terjadi pada Ono Surono (PDIP) dan Taufik Hidayat (Gerindra). Meski partainya belum menetapkan sebagai calon gubernur, mereka diprediksi kuat akan menjadi pemilik tiket tersebut.
"Keduanya ketua partai di tingkat Jawa Barat. Keduanya juga aktif menjadi anggota dewan. Jadi sangat logis kalau mereka dicalonkan," ujarnya.
Yusuf menjelaskan, tokoh-tokoh tersebut berpeluang besar untuk memimpin Jawa Barat. "Selain politik, mereka memiliki modal sosial yang kuat. Tinggal bagaimana gagasan yang diusung untuk memajukan Jawa Barat," katanya.
Menurut dia, calon pemimpin Jawa Barat ini harus siap menyelesaikan segala permasalahan yang ada. "Ekonomi, lingkungan, jadi persoalan yang harus dicarikan solusinya," kata dia.