Rumah BUMN, Rumahnya Pelaku UMKM Dapat Pelatihan ingga Pendanaan

Bandung, IDN Times - Memulai usaha dari nol memang tidak mudah. Bukan hanya membuat produk yang bisa di terima konsumen, teknik pemasaran, hingga pendanaan menjadi hal penting yang harus dimiliki seseorang untuk menjalankan bisnisnya.
Bagi masyarakat di sekitar Bandung Raya yang ingin memulai usaha atau mengembangkannya, bergabung dengan Rumah BUMN mungkin bisa menjadi pilihan. Tempat ini merupakan wadah bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa melebarkan bisnisnya bukan hanya skala nasional, tapi juga menembus pasar luar negeri.
Bertempat di Jalan Jurang Nomor 50, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rumah BUMN ini merupakan naungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Berdiri sejak 2017, tempat tersebut telah memberikan pelatihan kepada ribuan UMKM.
Supriatna, Penanggung Jawab Rumah BUMN Bandung menuturkan, rumah ini memang dipersiapkan untuk memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha kecil yang ingin mengembangkan bisnisnya. Berbagai kegiatan disiapkan mulai dari pelatihan pengemesan produk, cara berjualan secara daring (online), masuk ke marketplace, hingga barang bisa diekspor.
"Saat mendaftar mereka bisa memilih mau mengikuti pelatihan yang mana sesuai dengan kebutuhannya," kata Supriatna saat berbincang dengan IDN Times, Minggu (7/3/2023).
1. Jumlah peserta mendaftar terus meningkat setiap tahunnya

Pada tahun pertama keberadaan Rumah BUMN Bandung, sudah ada 787 pelaku UMKM yang menjadi anggota. Selam setahun jumlah peserta pelatihan bahkan lebih tinggi mencapai 854 dengan 38 pelatihan diselenggarakan untuk berbagai UMKM.
Angka tersebut terus meningkat, khususnya saat pandemik COVID-19 menerjang. Banyak orang yang merintis usaha kemudian mendaftar untuk menjadi anggota dan mengikuti pelatihan.
"Anggota kami sampai tahun ini sudah lebih dari 6.000 UMKM. 10 persen dari jumlah tersebut sudah mampu ekspor ke berbagai negara," kata Supriatna.
Untuk mendaftar sebagai anggota Rumah BUMN Bandung tidaklah sulit. Pelaku UMKM cukup masuk ke laman linkumkm.id dan melakukan registrasi. Di bagian beranda laman, terdapat lokasi Rumah BUMN, jadwal pelatihan per lokasi, dan jadwal pelatihan per nasional. Sehingga UMKM bisa memilih akan datang ke Rumah BUMN yang mana serta mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan.
Bukan hanya perorangan, Rumah BUMN pun membuka kesempatan bagi komunitas atau sekolompok pelaku usaha yang ingin mendapatkan pelatihan bersama-sama. Supriatna menyebut, pembelajaran untuk kelompok tersebut pun bisa disesuaikan, apakah ada yang ingin fokus pada pemasaran atau pembuatan kemasan.
Kelompok seperti ini pun nantinya bisa mendapatkan bantuan dari BRI dalam bentuk lain seperti alat produksi. "Itu juga kan sebagai cara untuk pengembangan usaha. Jadi dapat bantuan alat usaha gitu," papar Supriatna.
2. Anggota Rumah BUMN bisa ikut berbagai pameran dalam dan luar negeri

Guna meningkatkan penjualan, lanjutnya, Rumah BUMN pun memberikan kesempatan kepada UMKM yang menjadi anggota ikut memamerkan produknya di berbagai kegiatan yang diselenggarakan BRI. Selain itu, Rumah BUMN pun telah bekerjasama dengan berbagai dinas dan kementerian agar produk dari UMKM yang dibina bisa berkontribusi pada kegiatan pameran.
Menurut Supriatna, sejauh ini produk UMKM yang banyak diminta ekspor masih di fesyen dan kuliner. Dari pelatihan beberapa waktu lalu ada produk brownies yang unggul dari segi gluten. Karena makanan ini unggul dari sisi komposisi gluten, sehingga banyak dilirik pasar luar negeri yang memang melek dengan kesehatan.
"Ini produknya sudah sampai ke Singapura bahkan Kanada," kata Supriatna.
Kemudian ada juga produk rendang dan bakso aci yang bisa tempus pasar Singapura. Khusus bakso aci, pelaku usaha ini tergolong baru tapi mempunyai produk yang lain dari penjual bakso aci dari segi rasa.
Sejauh ini para pelaku usaha yang bergabung di Rumah BUMN mayoritas adalah ibu-ibu dan bapak-bapak. Selain diikutsertakan dalam berbagai pameran, tempat ini pun memberikan pelatihan penggunaan media sosial seperti Instagram atau Facebook.
Khusus bulan Mei 2023, Rumah BUMN bahkan membuat program untuk menjalankan media sosial pelaku UMKM. Misalnya, agar tampilan di Instagram lebih menarik, Rumah BUMN bekerjasama dengan mahasiswa mengambil alih media sosial UMKM tersebut.
3. UMKM terbantu dengan berbagai program di Rumah BUMN

Salah satu pelaku UMKM yang menjadi anggota Rumah BUMN, Erna menuturkan bahwa dia sangat terbantu dengan banyaknya pelatihan dan program yang diberikan. Termasuk pengambilalihan Instagram yang kemudian tampilan unggahan fotonya dibuat lebih bagus.
Sebelumnya, tampilan pada Instagram usahanya @tassani_handmade memang tidak begitu rapi dalam setiap unggahannya. Pengeditan gambar pun dibuat seadanya. Berbeda dengan tiga pekan ke belakang di mana sudah diambilalih, tampilannya sekarang lebih tertata.
"Kalau dulu karena ini akun pribadi jadi ada beberapa bukan foto produk juga di-posting (unggah). Kalau sekarang mulai diarsipkan dan fokus untuk promosi produk," kata Erna.
Alhasil lebih banyak pengikut akun ini yang memberikan tanda suka ketika ada unggahan terbaru dibandingkan sebelumnya. Dampak pada penjualan pun bertambah dengan lebih banyak pembeli bertanya melalui direct message (DM) pada akun Instagramnya.
Bergabung sejak 2018, pemilik jenama Tassani Handmade ini sudah merasakan betul manfaat dari keikutsertaannya. Mulai dari pelatihan membuat produk sampai pelatihan penjualan secara digital dilakukan secara daring maupun luring.
Erna pun aktif diajak mengikuti berbagai pameran di berbagai daerah di Jawa Barat guna memasarkan produknya.
"Alhamduillah banyak manfaatnya secara langsung untuk saya sebagai UMKM. Saya jadi lebih semangat berkarya karena dari Rumah BUMN kasih banyak solusi untuk mereka yang baru merintis usaha seperti saya," kata Erna.