Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Andra Adyatama

Majalengka, IDN Times - Kemunculan ular berbisa seperti kobra di permukiman warga saat ini marak terjadi di berbagai daerah. Bahkan, kehadiran ular pun menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Menanggapi maraknya ular kobra di berbagai daerah. Ketua Yayasan Rumah Singgah Satwa (RSS) Indonesia, Wawan Suhermawan mengatakan, musim penghujan merupakan masa di mana ular bereproduksi.

1.Musim hujan, perkembangbiakan ular meningkat

IDN Times/Andra Adyatama

Menurut Wawan, pada musim penghujan tahun ini, dia memperkirakan sekitar 50 persen telur ular banyak menetas dan berkembang biak, dibanding tahun-tahun kemarin.

"Hal ini, juga sekaligus kami menduga lantaran pemangsa alaminya nyaris langka. Salah satunya, pemangsa telur ular, seperti Musang atau juga Garangan Jawa (Herpestes javanicus) yang telah bayak diburu warga," kata Wawan, Selasa (17/12) malam.

Selain itu, banyaknya ular juga tidak terlepas dari semakin berkurangnya predator, seperti burung hantu yang merupakan pemangsa ular, juga saat ini sudah bayak diburu dan berada disangkar-sangkar warga untuk dijual belikan. Jadi, ada beberapa faktor banyaknya ular pada musim penghujan ini.

2.Ular berkembangbiak di tempat hangat

Editorial Team

Tonton lebih seru di