Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dokter (Freepik.com/senivpetro)

Bandung, IDN Times - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung melibatkan 25 dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah (cakada) di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Jawa Barat.

Direktur Utama RSHS Rachim Dinata mengatakan, terdapat tiga poin utama dalam pemeriksaan kesehatan tersebut, yakni kesehatan fisik, mental, serta pemeriksaan narkoba.

“Ya jadi kita siapkan dokternya ada 25 orang. Ada spesialis mata, kemudian ada THT untuk telinga dan hidung, Kemudian nanti ada beberapa penunjang seperti EKG (Elektrokardiogram), kalau perlu mungkin nanti ada CT Scan,” kata Rachim di Bandung, Jumat (30/8/2024).

1. Pemimpin daerah harus punya kesehatan yang baik

Ilustrasi pemimpin (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Rachmin mengungkapkan pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan para calon kepala daerah dalam kondisi sehat secara fisik dan mental, sehingga mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka jika terpilih.

“Mudah-mudahan, saya sih mengharapkan semuanya bisa lulus dengan baik ya. Jadi, kesehatannya bisa dengan prima dan itu kan kita perkirakan mereka sampai lima tahun bisa bertahan dengan baik,” kata dia.

2. Pemeriksaan dilakukan secara profesional

ilustrasi seorang dokter mengecek wajah (freepik.com/kroshka__nastya)

Menurut dia, proses pemeriksaan ini dilakukan dengan sangat ketat dan terstandarisasi, mengikuti ketentuan yang berlaku. Seluruh proses pemeriksaan dilakukan dengan standar profesional dan independen, tanpa intervensi dari pihak manapun.

“Dan kami akan menjaga independen. Apabila kalau memang nanti ada yang tidak lulus, ya kita akan laporkan langsung ke KPU,” katanya.

3. Jadwal pemeriksaan dilakukan hingga 2 September

IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Rachmin menjelaskan tahapan pemeriksaan kesehatan berlangsung 28 Agustus- 2 September 2024, dengan melayani sebanyak 26 pasangan bakal calon kepala daerah di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota di Jabar.

“Biasanya kalau untuk pemeriksaan kurang 10 jam, ada tes fisik dulu, yang kedua adalah psikotes, terus wawancara,” kata Rachim.

Editorial Team