Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga mengakui proyek ini membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra. Pada 2023, anggaran sekitar Rp 9,4 miliar telah dialokasikan kembali untuk memperbaiki lintasan atletik dan melengkapi fasilitas dasar.
Jalur lari yang dulu rusak kini sudah diperbaiki dan dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk jogging sore.
Imron saat sidak ke lokasi beberapa waktu lalu, menyebutkan stadion tetap bisa dimanfaatkan masyarakat meski belum rampung seluruhnya.
"Minimal nyaman untuk olahraga harian," ujarnya, meski tidak menjawab pertanyaan publik tentang hingga kapan proyek ini akan dibiarkan setengah jadi.
Yang cukup mencolok, kini muncul rencana baru: pembangunan pusat kuliner dan expo center di area jogging track. Dengan anggaran awal Rp4,5 miliar, proyek ini disebut sebagai bentuk integrasi kawasan olahraga dan ekonomi. Namun, sejumlah kalangan menilai langkah ini justru berpotensi mengalihkan fokus dari penyelesaian stadion utama.
Watubelah kini berdiri di antara dua kutub: simbol kebanggaan yang belum terealisasi, dan potensi pemborosan anggaran akibat stagnasi bertahun-tahun.
Para pegiat olahraga, khususnya klub sepak bola lokal, mengeluhkan minimnya fasilitas stadion representatif di Kabupaten Cirebon. Beberapa pertandingan masih harus digelar di stadion milik kota tetangga, seperti Stadion Bima di Kota Cirebon atau Stadion Mashud Wisnusaputra di Kuningan.
Sementara itu, upaya Pemkab Cirebon untuk mencari bantuan dari Pemprov Jawa Barat maupun pemerintah pusat belum membuahkan hasil signifikan. Proposal pendanaan lanjutan yang diajukan pada awal 2024 belum juga direalisasikan.