Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rp228 Miliar Habis, Stadion Watubelah Tak Kunjung Bisa Dipakai Laga

20250624_100323.jpg
Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Intinya sih...
  • Stadion Watubelah belum selesai setelah 9 tahun dan anggaran Rp228 miliar
  • Lapangan utama dengan rumput FIFA, namun tribun masih kosong dan tiang lampu belum berfungsi
  • Pemerintah Kabupaten Cirebon merencanakan pusat kuliner dan expo center di area jogging track untuk mengintegrasikan kawasan olahraga dan ekonomi

Cirebon, IDN Times - Proyek pembangunan Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi potret gamblang bagaimana ambisi megah bisa tertahan di tengah jalan karena tarik-menarik anggaran dan kebijakan.

Dibangun sejak 2012, stadion ini belum juga selesai meski waktu terus bergulir ke 2025. Di balik harapan menjadikannya ikon olahraga kawasan timur Jawa Barat, tersimpan realitas pahit. Gedung belum rampung, tribun terbuka tanpa atap, dan tiang-tiang lampu berdiri setengah hati.

1. Jejak panjang stadion tanpa penonton

20250624_100332.jpg
Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Stadion Watubelah terletak di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Pada awal pembangunannya, stadion ini digadang-gadang sebagai infrastruktur olahraga bertaraf nasional yang akan menjadi pusat kegiatan sepak bola dan atletik, tidak hanya untuk Cirebon Raya, tapi juga skala provinsi.

Sejak dimulai pada 2012, pembangunan berlangsung secara bertahap dengan dana yang dikucurkan dari APBD Kabupaten dan Provinsi Jawa Barat. Hingga 2024, anggaran yang telah terserap mencapai lebih dari Rp228 miliar. Namun dari target desain yang megah dengan tribun megah, lintasan atletik delapan jalur, rumput berstandar internasional, dan fasilitas penunjang lain, stadion ini masih jauh dari harapan.

Bahkan menurut dokumen Pemkab, pembangunan stadion ini masih membutuhkan suntikan anggaran tambahan sekitar Rp250 miliar agar bisa difungsikan secara penuh.

"Jumlah ini termasuk untuk melengkapi tribun penonton, pemasangan lampu stadion, akses parkir, pagar keliling, dan fasilitas umum seperti kamar ganti serta pusat media," ujar Bupati Cirebon, Imron Rosyadi belum lama ini.

2. Fakta lapangan: rumput FIFA, tribun kosong

Stadion Olah Raga (SOR) Watubelah Kabupaten Cirebon dijadikan Covid Center atau Pusat Informasi COVID-19
Stadion Olah Raga (SOR) Watubelah Kabupaten Cirebon dijadikan Covid Center atau Pusat Informasi COVID-19

Kunjungan langsung ke lokasi pada awal Juli 2025 menunjukkan kontras yang nyata antara klaim progres dan kondisi aktual. Lapangan utama memang tampak menghijau, dengan rumput jenis Zoysia Japonica yang diimpor dari Jepang dan diklaim sesuai standar FIFA.

Petugas perawatan terlihat menyiram rumput di pagi hari, dan tanda-tanda perawatan rutin tampak jelas di bagian tengah lapangan. Namun, panorama berubah drastis saat menengok ke sekeliling. Tribun timur dan barat masih terbuka, tanpa atap, dan sebagian belum memiliki tempat duduk permanen.

Di sisi barat, pagar pembatas baru dibangun sebagian sekitar 140 meter, sementara sisi selatan dan utara masih dibiarkan terbuka. Hal ini membuat stadion belum memenuhi standar keamanan untuk penyelenggaraan pertandingan resmi.

Tiang-tiang lampu berdiri menjulang, namun belum berfungsi karena instalasi listrik belum tersambung. Area parkir dan halaman depan pun masih berupa tanah berbatu dan rerumputan liar.

Di beberapa sudut, sampah proyek dan sisa material masih menumpuk. Tidak ada papan proyek yang menunjukkan jadwal pembangunan atau keterangan progres terkini.

3. Janji revisi dan rencana kuliner

Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
Stadion Watubelah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat

Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga mengakui proyek ini membutuhkan waktu dan kesabaran ekstra. Pada 2023, anggaran sekitar Rp 9,4 miliar telah dialokasikan kembali untuk memperbaiki lintasan atletik dan melengkapi fasilitas dasar.

Jalur lari yang dulu rusak kini sudah diperbaiki dan dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk jogging sore.

Imron saat sidak ke lokasi beberapa waktu lalu, menyebutkan stadion tetap bisa dimanfaatkan masyarakat meski belum rampung seluruhnya.

"Minimal nyaman untuk olahraga harian," ujarnya, meski tidak menjawab pertanyaan publik tentang hingga kapan proyek ini akan dibiarkan setengah jadi.

Yang cukup mencolok, kini muncul rencana baru: pembangunan pusat kuliner dan expo center di area jogging track. Dengan anggaran awal Rp4,5 miliar, proyek ini disebut sebagai bentuk integrasi kawasan olahraga dan ekonomi. Namun, sejumlah kalangan menilai langkah ini justru berpotensi mengalihkan fokus dari penyelesaian stadion utama.

Watubelah kini berdiri di antara dua kutub: simbol kebanggaan yang belum terealisasi, dan potensi pemborosan anggaran akibat stagnasi bertahun-tahun.

Para pegiat olahraga, khususnya klub sepak bola lokal, mengeluhkan minimnya fasilitas stadion representatif di Kabupaten Cirebon. Beberapa pertandingan masih harus digelar di stadion milik kota tetangga, seperti Stadion Bima di Kota Cirebon atau Stadion Mashud Wisnusaputra di Kuningan.

Sementara itu, upaya Pemkab Cirebon untuk mencari bantuan dari Pemprov Jawa Barat maupun pemerintah pusat belum membuahkan hasil signifikan. Proposal pendanaan lanjutan yang diajukan pada awal 2024 belum juga direalisasikan.

Share
Topics
Editorial Team
Galih Persiana
EditorGalih Persiana
Follow Us