Rp20 Miliar Disiapkan untuk Lanjutan Gedung DPRD KBB yang Mangkrak

Seperti diketahui, gedung megah senilai ratusan miliar itu terbengkalai. Bangunan yang akan dijadikan gedung para anggota DPRD KBB itu belum ditempati meskipun kontruksinya sudah rampung 100 persen.

Imbasnya, kondisi tersebut tak terawat. Benteng seng bekas penutup proyek masih terpasang meski dalam kondisi lapuk. Berbagai rumput liar telah menjalar memenuhi halaman gedung, dan beberapa bagian dinding mulai terlihat ditumbuhi lumut serta warna catnya melapuk.

Gedung megah untuk para anggota DPRD KBB itu kontruksinya mulai berdiri tahun 2019 dan 2020 dengan anggaran fantastis yakni mencapai Rp146 miliar. Meski konstruksi bangunan telah tuntas 100 persen di tahun 2020, gedung ini belum ditempati para wakil rakyat karena sejumlah penunjang lain belum dilengkapi.

Ade Zakir mengatakan, gedung tersebut akan dilengkapi secara bertahap sehingga nantinya bisa segera ditempati para Anggota DPRD KBB. Saat ini, para wakil rakyat itu masih berkantor di gedung lama yang berada di Jalan Raya Tagog-Padalarang.

"Jadi gedung DPRD ini akan pagar dan kami akan lengkapi (fasilitas) supaya bisa segera dihuni dan bisa dipakai. Tahun ini insya Allah mulai pemagaran dan kelengkapan-kelengkapan standar kami siapkan. Selain pagar kami tata lahan parkir dan jaringan airnya," ujar Ade.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Bandung Barat, Rony Rusdiana mengatakan mereka akan melakukan perpindahan kantor DPRD secara bertahap asalkan jaringan air bersih telah tersambung.

"Kami akan berupaya untuk segera menempati gedung DPRD baru. Tahap pertama kami sudah lakukan pembersihan halaman. Nanti kami siapkan penunjang lain secara bertahap seperti air dan mebeler, karena ternyata belum ada sarana dasar seperti air, pagar pengaman, dan lahan parkir," katanya.

"Kemarin PUTR sudah mencaba bor 16 titik tapi tidak keluar air, jadi solusinya kami menggunakan air PDAM. Mereka sudah menyanggupi pemasangan instalasi air selama dua pekan sampai ke bak induk. Setelah air ada baru kita bertahap membersihkan ruangan," kata Rony. 

Gedung DPRD baru itu akan dipergunakan sementara untuk kesekretariatan meliputi ruangan fraksi DPRD, ruangan komisi, serta bagian umum dan bidang persidangan. Untuk ketersediaan mebeler di ruangan itu, mereka akan memakai sementara dari fasilitas di gedung lama.

"Untuk ketersediaan mebeler, kami manfaatkan pakai yang ada di sekretariat dewan. Jadi dari gedung lama dipindahkan, untuk sementara sekretariat dulu. Target akhir Juni selesai, jadi awal Juli sudah ditempati," ujarnya.

Kepala Bidang Penataan Bangunan Prasarana Permukiman dan Kontruksi pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB Rahmat Ardiansyah mengatakan untuk bisa dipergunakan oleh DPRD, gedung itu memerlukan sarana penunjang seperti jaringan air, mebeler, benteng permen, hingga penataan tempat parkir.

Sebab karena penunjang itulah gedung tersebut belum digunakan hingga saat ini.

"Untuk bisa ditempati masih perlu kelengkapan penunjang interior dan eksterior, saat ini memang belum dianggarkan," ucap Rahmat.