Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Ada-ada saja ulah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Meski menempuh perjalanan panjang dengan penuh ketidaknyamanan, pemudik dengan sepeda motor ternyata punya cara untuk membuat pemudik atau pengendara lainnya tersenyum.

Hal itu lantaran ada yang menuliskan kata-kata kocak di atas kertas yang ditempelkan pada kardus yang diikat dibagian belakang sepeda motor. Seperti halnya yang dilakukan Abu Bakar (29), pemudik asal Bekasi, Jawa Barat.

Pada momen lebaran tahun ini, ia bersama istrinya Mira Maria Ulfa (25) serta kedua anak laki-lakinya akan pulang kampung ke Tasik, Jawa Barat. Abu Bakar melewati jalur mudik Purwakarta - Bandung via Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

1. Mudik jadi rutinitas setiap tahun

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Abu Bakar berangkat dari rumahnya di Bekasi pada Senin (8/4/2024) pagi menggunakan sepeda motor matic jenis Honda Beat dengan melewati beberapa daerah dari mulai Karawang - Purwakarta hingga akhirnya menghentikan laju kendaraannya untuk beristirahat di Masjid Jami Barussalam Panglejar, Cikalongwetan, KBB.

"Ini udah ke-4 kalinya istirahat karena kasian anak masih kecil. Jadi harus banyak istirahat juga," ucap Abu Bakar.

Abu Bakar sejak tahun 2014 merantau di Bekasi menjadi seorang montir. Sehingga momen lebaran tak ingin dilewatkannya untuk mudik ke kampung halamannya bersama istrinya di Tasik. Setiap kali lebaran ia pulang.

"Memang setiap tahun pulang kalau lebaran. Kecuali pas COVID-19 karena gak boleh kan. Dan saya biasa memang lewat jalur sini (Cikalongwetan) lebih deket," ujarnya.

2. Tulisan dibuat untuk menghibur

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Mudik lebaran ini tentunya ia tak ingin pulang kampung dengan tangan kosong. Meski kapasitas muatan sepeda motornya sangat terbatas, Abu Bakar bersama istrinya tetap membawa oleh-oleh untuk keluarga tercinta di Tasikmalaya yang dikemas dalam kardus berukuran sedang.

Uniknya, kardus yang berisi buah tangan seperti berbagai jenis kue itu berbeda dari yang lainnya karena terdapat tulisan yang cukup menghibur. Kardus itu Abu Bakar tempeli dengan tulisan 'OLEH-OLEH BUAT EMAK DI KAMPUNG'.

"Ini idenya dari istri saya. Katanya biar menghibur aja buat pemudik yang lain kalau baca. Isinya iya hasil kerja, biasa ada kue-kue buat orang tua," tutur Abu Bakar.

3. Gunakan sepeda motor agar lebih cepat

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Sekitar pukul 11.00 WIB, Abu Bakar bersama istri dan kedua anaknya melanjutkan perjalanan yang pastinya akan menguras tenaga. Bukan hanya jarak yang sangat jauh, namun kemacetan juga jadi kendala yang harus dilewatinya untuk sampai ke kampung halaman dan berlebaran bersama orang tuanya di Tasik.

Untuk sampai ke Priangan Timur itu, Abu Bakar harus melewati sejumlah daerah lain dari mulai Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Garut. Ia memilih menggunakan sepeda motor karena dinilai lebih cepat dibandingkan menggunakan transportasi umum seperti bus.

"Perkiraan perjalanan dari Bekas ke Tasik saya 12 jam karena pasti banyak istirahat, kasia anak. Belum lagi macet, jadi makannya pakai motor biar cepet juga," kata Abu Bakar.

Editorial Team