Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menolak wacana impor beras yang akan dilakukan pemerintah pusat. Penolakan ini impor beras bisa menurunkan harga beras para petani yang saat ini tengah alami panen raya.

Emil menuturkan, saat ini petani di Jawa Barat saja sedang mengalami massa panen. Sehingga produksi gabah dan beras di provinsi ini diprediksi melimpah.

Ketika impor beras dilakukan di saat petani alami panen, maka harga beras akan anjlok, dan itu merugikan mereka.

"Maka kami memberikan usulan agar impor beras ditunda atau ditiadakan sehubungan surplus panen (padi)," ujar Emil ditemui di kantornya usai menggelar rapat dengan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Jabar, Rabu (17/3/2021).

1. Manfaatkan produksi dalam negeri yang melimpah

Ilustrasi padi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Dia menuturkan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2021 panen masih terjadi di sejumlah daerah. Alhasil stok beras dari yang sebelumnya dan yang akan dipanen diperkirakan mencapai 322 ribu ton.

Pemerintah pusat seharusnya bisa melihat potensi para petani lokal yang saat ini tengah alami panen raya. Ketimbang membeli beras dari luar negeri lebih baik memaksimalkan produksi beras dari dalam negeri.

"Masa sudah beras banyak imporpula. Kalau posisinya sedang krisi beras saya kira masuk akal. Tapi ini kan sedang surplus. Jangan sampai kebijakan impora beras ini menghantam kesejahteraan petani," papar Emil.

2. Boleh impor beras tadi jangan sekarang

Editorial Team

Tonton lebih seru di