Bandung, IDN Times - Peraturan Presiden yang memperbolehkanya masuknya investasi asing untuk industri minuman beralkohol lokal atau minuman keras (miras) di sejumlah daerah menuai polemik. Keberadaan investasi tersebut disinyalir lebih banyak menibulkan dampak negatif ketimbang hal positif dari segi pemasukan negara.
Penolakan atas Perpres ini pun disampaikan banyak piihak, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya, untuk menumbuhkan pendapatan negara dari segi investasi, masih banyak sektor yang bisa dimanfaatkan ketimbang membangun industri miras.
"Dalam pandangan saya untuk memajukan Indonesia banyak investasi (yang lebih bermanfaat) dibandingkan miras," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Meski demikian, Emil masih menunggu pertemuan antara para pemuka agama yang rencananya akan membahas terkait dengan Perpres industri minuman tersebut.