Ridwan Kamil Siapkan Skema Simpan Pinjam Tabung Oksigen Pasien Isoman

Bandung, IDN Times - Kebutuhan tabung oksigen bagi pasien isolasi mandiri (isoman) COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) meningkat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan membuat skema baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Ridwan Kamil alias Emil, Gubernur Jabar mengatakan, langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen pasien isoman di Jabar yaitu dengan membuat model simpan pinjam tabung di posko.
"Pemprov Jabar sudah meminta kepada Pemkab/Pemkot untuk mendirikan posko tabung oksigen. Tujuannya adalah untuk mengatur pinjam pakai dan pendistribusian tabung oksigen," ujar Emil melalui keterangan resminya, Kamis (15/7/2021).
1. Masyarakat yang sudah sembuh diminta pinjamkan tabung oksigen ke posko

Emil meminta, masyarakat yang sudah dinyatakan sembuh dan selesai isoman bisa saling meminjamkan tabung oksigen kepada yang lainya. Caranya, masyarakat bisa menitipkan tabung oksigen ke posko kabupaten dan kota.
"Karena barangnya terbatas maka kami berharap tabung bisa diputar seperti tabung gas. Warga yang isoman dan sudah sembuh itu tabungnya melalui kendali pemerintah bisa dipinjam-pakai-kan ke sesama yang sedang berjuang melawan COVID-19," kata Emil.
2. Tabung oksigen bantuan Singapura akan dicoba untuk simpan pinjam

Baru-baru ini Pemprov Jabar mendapatkan bantuan 1.500 tabung oksigen dari Singapura, Emil mengatakan, bantuan ini kemungkinan akan dicoba untuk simpan pinjam tabung oksigen di kabupaten dan kota.
"Bantuan tabung sejumlah 1.500 itu bisa digunakan kota/kabupaten untuk simpan pinjam warga-warga yang isoman di rumah," kata Ridwan Kamil.
3. Aparat kewilayahan harus rajin memonitor warga yang melakukan isoman

Emil menambahkan, ada sekitar 160 warga Jabar yang sedang melakukan isoman meninggal dunia. Sehingga, selain memastikan pasokan oksigen, aparat setempat diminta untuk aktif mengecek masyarakat yang sedang melakukan isoman.
"Pak Sekda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, kami minta untuk mengecek mereka yang isoman. Pastikan isoman itu membaik bukan memburuk,"
"Jangan ada lagi yang meninggal dunia di rumah-rumah karena aparat RT, RW, lurah, dan lain-lainya tidak mengecek karena kurang atensi," katanya.