Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat kembali menyinggung persoalan data COVID-19 dari pemerintah pusat yang dianggap kerap tidak sesuai. Pendataan yang dikumpulkan mulai dari daerah kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat sering tidak sinkron dalam waktu bersamaan.
Salah satu hal yang disinggung kali ini adalah data 10 ribu hasil laboratorium mengenai COVID-19 yang belum juga diumumkan pemerintah pusat.
“Saya tidak mengerti apakah 10 ribu akan dicicil atau bagaimana. Dibikin heboh, saya tidak paham. Tapi kenaikan itu dipengaruhi antrean data dari lalu-lalu yang tidak real time dan saya akui itu masih ada saya sampaikan keluhan itu,” ujar Emil di sela-sela vaksinasi di RSHS Bandung, Kamis (14/1/2021).