Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendatangi tempat isolasi bagi OTG di Wisma Makara UI Kota Depok, Rabu (2/12/2020) (IDN Times/Dicky)

Bandung, IDN Times - Nama Ridwan Kamil tiba-tiba muncul dalam polemik di tubuh partai Demokrat. Gubernur Jawa Barat tersebut santer dirumorkan sebagai kandidat kuat Ketua Umum Partai Demokrat.

Emil, sapaan akrabnya, digadang-gadang menjadi salah satu kandidat Ketum melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang bakal digelar para pendiri Partai Demokrat untuk menggantikan Ketum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menanggapi kabar tersebut, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Asep Wahyuwijaya memastikan, Emil tidak mungkin masuk dalam pusaran persoalan tersebut. Bahkan dia menganggap para politisi yang mengklaim hal tersebut justru merusak marwah partai Demokrat.

"Kalau saya secara pribadi, yakin seyakin-yakinnya bahwa tidak mungkin Kang RK mau masuk ke dalam pusaran tetabuhan para politisi liar itu. Kenapa mereka jadi semakin kerasukan saja, ya," ujar Asep kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).

1. Emil disebut masih enggan masuk partai politik

Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Keyakinannya itu didasari pernyataan Emil sendiri yang mengaku menolak sejumlah tawaran untuk memimpin partai di Jabar, beberapa waktu lalu. Dengan demikian, mantan Wali Kota Bandung itu tidak mungkin mengambil posisi pimpinan di Partai Demokrat.

"Saya dengar Kang RK (Ridwan Kamil) itu ditawarin jadi pimpinan partai di Jabar saja nggak mau. Jadi, Insya Allah, saya yakin Kang Emil tidak akan terjebak oleh gumaman halusinasi gerombolan liar itu," ujarnya.

2. Untuk jadi ketua umum harus mengantongi suara DPC

Editorial Team

Tonton lebih seru di