Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jawa Barat saat memberikan webinar terkait energi terbarukan. IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Ketersediaan cadangan energi dari bahan bakar fosil terus menurun setiap tahunnya. Sementara kebutuhan energi kian bertambah seiring dengan pertumbuhan jumlah masyarakat dan kegiatan yang dilakukannya.

Transisi energi kemudian menjadi hal mutlak, khususnya dalam penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT). Peluang pemanfataan EBT ini pun harus dilakukan sejak sekarang, mengingat bahan energi dari matahari, angin, air, dan panas bumi pun masih ada dan bisa digunakan.

“Dengan semangat baru, kita harus memikirkan energi terbarukan demi masa yang akan datang,” ujar Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas & Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil dalam Pelatihan Usaha Pemuda Sektor Energi di Era New Normal, melalui keterangan pers dikutip, Minggu (2/5/2021).

1. Dengan transisi energi diharap pemanfaatan EBT bisa terwujud pada 2050

Ilustrasi energi baru terbarukan (digitaltrends.com)

Emil menyampaikan study dari Standford University, bahwa kemandirian energi dengan memulai transisi energi yang mulai digaungkan dari tidak terbarukan menjadi energi terbarukan bisa terwujud pada 2050 mendatang. Yang dimaksud memanfaatkan peluang di energi terbarukan adalah memaksimalkan proses alam yang berkelanjutan seperti energi air, matahari, angin dan sumber energi bergerak lainnya.

“Saya optimis kemandirian energi dengan energi terbarukan bisa dicapai. Saat ini masih dalam proses transisi sehingga kita harus melakukan langkah awal. Karena di situ peluang bisnis untuk pemuda ini banyak sekali. Mari kita bersemangat memanfaatkan peluang tersebut, bahkan bisa menjadi sumber profesi atau sumber karir baru,” kata Gubernur Jawa Barat ini.

2. Penggunaan EBT bisa dilakukan dengan sekala kecil di perkampungan

Editorial Team

Tonton lebih seru di