Bandung, IDN Times - Kebijakan penambahan rombongan belajar (Rombel) khusus SMA dan SMK negeri di Jawa Barat untuk murid dengan kategori miskin menjadi polemik di kalangan masyarakat. Sejumlah sekolah swasta merasa keberatan karena kebijakan ini mengurangi jumlah murid.
Menanggapi hal ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah SMA dan SMK di Jabar itu ada 801 unit, sedangkan jumlah ruang kelasnya untuk kelas satu, ada 8.727 dan yang digunakan rombel 48 sampai 50 siswa hanya 384 kelas.
Menurutnya, sekolah swasta yang muridnya mengalami penurunan masih bisa mencari cari jalan lain agar tetap pendidikan berjalan.
"Kebayang kalau saya tidak ngambil keputusan itu. Apa yang terjadi hari ini, protes terjadi di mana-mana. Di setiap sekolah orangtua siswa berteriak, tidak bisa masuk sekolah," ujar Dedi, dikutip Sabtu (12/7/2025).