Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi es pisang ijo (instagram.com/bangunmoto)
ilustrasi es pisang ijo (instagram.com/bangunmoto)

Intinya sih...

  • Kontroversi mochi pisang ijo Chef Devina Hermawan dimulai dari unggahan Instagram Story kontestan MasterChef yang menyindir adanya dugaan plagiarisme.

  • Lamama TV membantah tuduhan plagiat, menyatakan bahwa menu mochi pisang ijo bukan adaptasi dari akun @icenguik dan sudah dijual secara komersial sejak beberapa tahun lalu.

  • Polemik ini memancing beragam reaksi warganet, termasuk permintaan maaf terbuka dari akun @ameliachuatan dan @icenguik setelah klarifikasi resmi Lamama TV.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Nama Chef Devina Hermawan kembali menjadi sorotan publik. Namun kali ini bukan karena resep praktis andalannya, melainkan tudingan plagiat menu mochi pisang ijo yang ramai dibahas di media sosial sejak Senin (29/12/2025).

Isu ini mencuat setelah akun Instagram @icenguik, kontestan MasterChef Indonesia Season 13, menyebut menu mochi pisang ijo milik Lamama TV—akun media kuliner yang dikelola tim Chef Devina—sebagai hasil penjiplakan dari menu yang lebih dulu ia buat.

Menanggapi polemik tersebut, pihak Lamama TV akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Berikut rangkuman faktanya.

1. Tuduhan berawal dari Instagram Story kontestan MasterChef

Sosok Chef Devina Hermawan (YouTube.com/Devina Hermawan)

Keramaian bermula dari unggahan Instagram Story @icenguik yang menyindir adanya dugaan plagiarisme menu mochi pisang ijo. Ia menyebut karyanya tidak dihargai dan merasa idenya diambil tanpa kredit.

Tak lama kemudian, akun @ameliachuatan ikut angkat suara. Ia menilai menu mochi pisang ijo Lamama TV sama persis dengan versi milik Icen, bahkan menyinggung soal kurangnya riset dari admin Lamama TV. Amelia juga mengaitkan isu ini dengan kasus lama Chef Devina terkait penggunaan foto siomay tanpa izin oleh Pawon Bu Cetar.

Isu pun melebar dan memicu perdebatan di kolom komentar berbagai platform media sosial.

2. Bukan plagiat dan bukan HKI eksklusif

ilustrasi plagiat dokumen orang lain (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Menanggapi tudingan tersebut, pihak Lamama TV menyatakan keberatan karena tuduhan plagiat dinilai dapat merusak reputasi dan kepercayaan publik, baik secara etik, profesional, maupun hukum.

Lamama TV menegaskan bahwa menu mochi pisang ijo bukan adaptasi dari akun @icenguik, komposisi resep dan metode pembuatan berbeda, Mochi dan pisang ijo merupakan menu domain publik, sehingga tidak dapat diklaim sebagai hak kekayaan intelektual (HKI) oleh pihak tertentu.

Sebagai pembanding, Lamama TV juga menyebut bahwa produk mochi pisang ijo sudah dijual secara komersial oleh Joyday sejak beberapa tahun lalu, sehingga klaim sebagai ide eksklusif dinilai tidak relevan. Menu versi Lamama TV disebut sebagai hasil pengembangan internal tim.

Terkait kasus foto siomay yang kembali diungkit, Lamama TV menegaskan konteksnya berbeda. Kasus tersebut menyangkut aset visual yang dilindungi HKI, bukan resep atau menu makanan.

3. Warganet bereaksi, akun penuding akhirnya minta maaf

Chef Devina Hermawan (youtube.com/devinahermawan)

Polemik ini memancing beragam reaksi warganet. Banyak yang menilai klaim plagiarisme menu terlalu berlebihan, mengingat pisang ijo adalah kuliner tradisional yang sudah lama dikembangkan dalam berbagai bentuk.

Beberapa warganet juga menyoroti perbedaan antara klaim resep dan pelanggaran hak cipta visual, yang dinilai kerap disalahartikan.

Setelah klarifikasi Lamama TV beredar luas, akun @ameliachuatan akhirnya menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada Chef Devina Hermawan dan Lamama TV. Ia mengakui terburu-buru menyimpulkan informasi tanpa memahami konteks secara utuh.

Tak berselang lama, akun @icenguik juga menyampaikan permintaan maaf. Namun menariknya, narasi permintaan maaf dari kedua akun tersebut terlihat serupa, yang kembali memantik diskusi baru di kalangan warganet.

Editorial Team