Ribuan Karyawan dan Buruh Jabar Masih Bekerja di Tengah Ancaman Corona

Majalengka, IDN Times – Merebaknya virus corona membuat Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengimbau masyarakat untuk bekerja di rumah. Persoalannya, tak banyak warga yang punya kemewahan untuk bekerja di tempat tinggalnya.
Sejumlah pekerjaan seperti pedagang pasar, juru parkir, sopir angkutan umum, dan beberapa pekerjaan lainnya justru menuntut interaksi sosial yang cukup tinggi di luar ruangan. Sayangnya, para pekerja yang rentan ini justru masih minim dari upaya perlindungan pemerintah.
1. Pedagang dan juru parkir masih terpaksa bekerja
Hal demikian terlihat di Kabupaten Majalengka. Asep dan Udin, pedagang makanan/minuman dan tukang parkir yang biasa mangkal di kawasan Taman Gelanggang Generasi Muda (GGM) tak punya pilihan sebagaimana seruan Jokowi.
Ia tahu betul, berdagang di area terbuka dengan berinteraksi silih berganti dengan berbagai orang yang tak ia kenal terbilang rentan dari penularan virus tersebut. Tetapi urusan mencari nafkah tak bisa ditangguhkan.
“Ada (rasa) khawatir, tetapi bagaimana lagi," ujar Asep di lokasinya berdagang, Rabu (25/3).
Kondisi Asep juga dialami Ai, pedagang di Taman Dirgantara. Kawasan yang berdekatan dengan Bunderan Munjul tersebut pun tak memiliki fasilitas pengunjung untuk mencuci tangan. Hanya ada toilet umum yang tampak berdiri di sana.
Satu toilet terkunci karena dipasangi gembok kecil. Satu toiletnya terbuka namun tak menyediakan sabun. Ai mengamini, tak tersedia fasilitas cuci tangan di taman Dirgantara. Padahal, lanjutnya, kawasan tersebut ramai digunakan warga berolahrga setiap akhir pekan.
Walaupun Ai tahu pandemi virus corona tengah merebak, ia memilih tetap berdagang. Namun, ia berharap pemerintah mau memperhatikan nasib para pedagang dan pengunjung yang rentan terpapar virus tersebut dengan menyediakan fasilitas cuci tangan.
"Enak kalau ada tempat cuci tangan, sembari nongkrong dan makan," ucapnya.