Ilustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)
Agung memastikan, perbaikan jalan ini dilakukan secara merata, tidak hanya terpusat di wilayah Jawa Barat bagian timur dan selatan saja. Pemerataan dilakukan agar seluruh masyarakat di 27 kabupaten dan kota dapat menikmati infrastruktur.
"Dari wilayah barat hingga timur, dari utara sampai selatan, perbaikan dilakukan secara merata. Harapannya, masyarakat di seluruh penjuru Jabar bisa menikmati akses jalan yang lebih baik, aman dan layak," kata Agung.
Lebih lanjut dia menegaskan, bila masih ada jalan milik provinsi yang belum diperbaiki pada saat ini, hal tersebut bukan berarti diabaikan.
"Jika masih terdapat ruas jalan yang belum tertangani pada tahap ini, hal tersebut bukan berarti diabaikan. Jalan-jalan tersebut tetap masuk dalam daftar prioritas penyelesaian, selama masa jabatan Gubernur Jawa Barat, sejalan dengan kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi (KDM)," kata dia.
Sebab saat ini, yang menjadi prioritas pada 2025 adalah jalan milik provinsi yang memiliki peran sentral dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
"Fokus utama, diarahkan pada ruas-ruas jalan provinsi yang memiliki peran strategis sebagai penghubung menuju pusat-pusat ekonomi, kawasan pendidikan, serta destinasi wisata unggulan di Jawa Barat," ucapnya.
Setelah itu, pekerjaan baru diselesaikan secara bertahap di ruas jalan milik provinsi lainnya, sesuai kemampuan fiskal APBD Jawa Barat.
"Penyelesaiannya dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan ketersediaan anggaran, guna memastikan pembangunan infrastruktur yang adil, merata dan berkelanjutan," kata dia.