Resmikan Universitas di Indramayu, Wapres: Pemikiran Harus Dinamis

Indramayu, IDN Times- Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma'ruf Amin menilai, pondok pesantren (Popes) perlu memberikan berbagai macam pendidikan. Selain itu, ponpes diharapkan bisa melahirkan tokoh pemikir yang konstruktif.
Harapan Wapres tersebut disampaikan saat meresmikan Universitas Darul Ma’arif, di Indramayu, Rabu (16/10/2024).
"Ini memang Saya sangat mengharapkan bahwa pondok-pondok pesantren berkembang, menjadi pusat pendidikan yang bisa menyelenggarakan berbagai macam pendidikan, keterampilan, keahlian, keilmuan, bahkan menjadi pusat peradaban yang melahirkan juga, disamping, orang-orang dengan pemikiran konstruktif yang akan membawa kemajuan," kata Ma'ruf.
1. Ponpes perlu pusat kajian
Wapres Ma'ruf Amin berharap Ponpes tidak hanya sebagai tempat penyelenggara pembelajaran saja. Selain itu, Ma'ruf juga berharap, di Ponpes ada pusat kajian.
"Punya pusat-pusat kajian. Penelitian tentang pemikiran-pemikiran yang berkembang pada masa lalu kemudian bagaimana kita kembangkan. Jadi pemikiran itu tidak statis, harus dinamis dan berkembang terus," kata dia.
Dalam hal pemikiran yang dinamis, Ma'ruf mengambil contoh kasus Mazhab Syafi'i. Dijelaskannya, ada beberapa perubahan hukum yang diterapkan oleh madzhab tersebut.
"Pemikiran di mazhab-mazhab Syafii itu tidak statis. Ada yang dulu di mazhab Syafii dibilang ini tidak boleh, tetapi di belakang menjadi boleh setelah dilakukan penelitian. Karena itu, kajian-kajian seperti ini dibangun di pesantren," jelas dia.
"Di NU sendiri sudah pernah dilakukan kajian, yaitu misalnya di Munas Lampung, bagaimana pemikiran NU dilakukan dinamisasi pemikiran. Di pesantren-pesantren juga terus dilakukan, kita harapkan begitu. Jadi keilmuannya tidak statis. Terus berkembang, apalagi di bidang ekonomi itu kan dinamis sekali," lanjut dia.
Sebagai bidang yang memiliki banyak produk, kata Wapres, kalangan Ponpes sudah seharusnya mampu untuk menyikapinya. Selain bidang ekonomi, Wapres juga mengambil contoh bidang kedokteran.
"Sesuatu yang banyak sekali produk yang dihasilkan, rekayasa manusia itu harus disikapi. Pesantren tidak boleh tertinggal dalam menyikapi itu. Harus terus bisa merespons setiap perkembangan yang terjadi. Karena itu, ilmu itu tidak boleh statis," kata dia.
2. Universitas Darul Ma'arif diharapkan jadi pusat peradaban dengan pemikiran konstruktif
Universitas Darul Ma'arif adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu. Wapres menilai, sebagai Ponpes, yayasan tersebut terbilang cukup lengkap.
"Jadi ini Pondok Pesantren yang sangat lengkap, fisiknya juga sangat teratur, tertata dengan baik dan pendidikannya itu serba ada. Mulai dari TK, hingga SMK dan SMA juga ada. Jadi lengkap sekali. Kemudian juga sekarang dilengkapi dengan perguruan tinggi, dengan berbagai fakultas," jelas dia.
Dengan fasilitas yang dimiliki, Wapres berharap, yayasan tersebut bisa menjadi pusat peradaban. "Harapan saya ini menjadi pusat peradaban islam di Indramayu, Jawa Barat serta Cirebon. Yang memancarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran-pemikiran yang konstruktif," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyinggung tentang masa jabatannya yang akan segera habis.
"Kunjungan saya ini mungkin, kunjungan terakhir menjelang selesainya beberapa hari lagi. Tanggal 20 pemerintahan yang baru, presiden dan wakil presiden yang baru. Sekaligus kami kepada masyarakat, kami bisa meninggalkan kenangan yang baik," kata dia.
3. Transformasi Universitas Darul Ma'arif
Sementara itu, Universitas Darul Ma’arif sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) NU Indramayu, berdiri pada 21 Desember 2012 lalu. Lembaga pendidikan yang berada di bawah Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan Indramayu sebelumnya memiliki tiga program studi yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi.
Perubahan status dari STKIP menjadi Universitas terjadi pada 23 Juli 2024 silam. Melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 505/E/0/2024, STKIP NU Indramayu resmi beralih status menjadi Universitas Darul Ma’arif.
Setelah menjadi Universitas, ada lima fakultas baru yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Agama Islam. Selain itu, Universitas Darul Ma’arif juga menambah lima program studi baru, yaitu Matematika, Teknik Sipil, Agribisnis, Pendidikan Agama Islam, dan Ekonomi Syariah.