Relawan AMIN Sebut Anies Tidak Minta Prabowo Ungkap Rahasia Pertahanan
Majalengka, IDN Times- Polemik tentang pertahanan yang menjadi tema pada debat Capres ke tiga, Minggu (7/1/2024) malam terus bergulir. Dari tim paslon 01, mengeklaim bahwa masalah pertahanan merupakan rahasia.
Atas pertimbangan itu, Capres Prabowo Subianto tidak mau menjelaskan pertanyaan dari paslon nomor urut 01 Anies Baswedan. D sini lain, tim dari paslon nomor urut 01 menilai, penjelasan dari pertanyaan Anies bukan bagian dari kerahasiaan.
"Rahasia pertahanan negara dengan transparansi penggunaan anggaran negara itu berbeda," kata Direktur Baleamin KH Maman Imanulhaq
1. Anies tidak meminta Prabowo buka data pertahanan yang rahasia
Dalam debat itu, kata dia, Anies tidak meminta Prabowo menjelaskan masalah pertahanan yang sifatnya rahasia. Ditegaskannya, Capres nomor urut 01 itu hanya meminta transparansi anggaran untuk pertahanan.
"Anies tak meminta Prabowo untuk membuka data-data pertahanan yang bersifat rahasia. Ingin minta pertanggungjawabannya sebagai pengelola anggaran pertahanan yang diambil dari pajak rakyat dan utang luar negeri di hadapan publik,"kata Kang Maman, demikian dia biasa disapa.
Ditegaskannya, ada banyak hal yang perlu diketahui masyarakat luas terkait pertahanan, di luar yang sifatnya rahasia. Kang Maman menegaskan, keengganan Prabowo menjawab pertanyaan Anies, bisa menimbulkan anggapan capres nomor urut 02 itu tidak menguasai data dan agenda pertahanan.
"Kami tidak mengerti kenapa dipersulit. Padahal sampaikan saja selama menjabat Menhan beliau melakukan apa? Apa alasan rasional pembelian pesawat bekas? Bagaimana dengan defense white paper? Bagaimana strategi pertahanan siber kita?" kata Kang Maman yang juga Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu.
2. Publik perlu tahu secara terbuka
Kang Maman menilai, publik perlu mengetahui permasalahan pertahanan. Apalagi, sejumlah data menunjukkan ada hal-hal yang membutuhkan penjelasan terkait pertahanan itu.
Dia menyebutkan, lembaga think thank seperti Lowy Institute Asia Power Index menilai kapabilitas militer Indonesia kini turun. Begitu juga Global Militarisation Index yang dirilis oleh Bonn International Centre for Conflict Studies juga menunjukkan tren negatif.
"Terakhir, proporsi anggaran pertahanan pada IISS Military Balance Plus juga negatif," kata Kang Maman.
Dengan data-data tersebut, lanjut dia, debat ketiga pada Minggu malam itu sudah semestinya menjadi tempat yang tepat untuk menjabarkan argumentasi.
"Bukan mengajak diskusi di tempat lain yang tak bisa diakses oleh publik. Publik harus bisa mengetahui gagasan apa yang dibawa dalam sektor pertahanan negara. Sehingga publik punya alasan objektif dalam menilai gagasan para capres," kata dia
3. Debat ketiga milik Anies
Sementara itu, masing-masing tim mengeklaim paslon yang didukungnya unggul dalam debat ketiga Minggu malam itu. Hal serupa juga disampaikan Kang Maman, terkait jalanna debat ketiga tersebut.
Kang Maman menegaskan, panggung debat ketiga itu milik dari Capres nomor urut 01 tersebut. Kang Maman beralasan, Anies berhasil menyampaikan visi pertahanan dan posisi geopolitik nasional Indonesia sangat jelas.
"(Anies) pemimpin yang berani mengambil peran dalam percaturan politik dunia bila nantinya terpilih sebagai presiden Indonesia ke delapan," jelas dia.
