Sebelumnya, Ketua MWA ITB Yani Panigoro mengatakan, Reini memiliki tugas berat untuk menjadikan ITB sebagai salah satu kampus bergengsi di kancah global. Sebab MWA berharap ITB bisa masuk dalam 20 perguruan tinggi besar di dunia pada 2025.
"Menjadi kampus dunia adalah yang mampu membangun bangsa dan bisa berkontribusi pada dunia," paparnya beberapa waktu lalu.
Yani menuturkan, Reini berhasil mengalahkan 33 nomine lain yang berasal dari berbagai berbagai fakultas. Melalui berbagai proses pembahasan dan asesment sekitar 3,5 bulan, sidang tertutup di MWA dan di Senat Akademik (SA), dan terakhir sidang tertutup yang dan dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendibud), Nadiem Makarim, akhirnya nama Reini-lah yang dianggap layak menjabat rektor ITB.
Pemilihan Reini menjadi rektor ITB pun terbilang bersejarah karena dia merupakan wanita pertama yang berhasil meraih jabatan ini. Sejak berdirinya ITB, kampus ini sudah dipimpin oleh 16 rektor yang semaunya laki-laki.
Meski menjadi wanita pertama sebagai rektor, Yani tetap mengimbau agar Reini mampu memanfaatkan berbagai gagasan secara optimal dan mengajak semua pihak berkolaborasi untuk keberhasilan.