Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arif Satria.jpg
Rektor IPB Arif Satria saat memberi sambutan di acara konferensi pers FALP Batch V 2025 di IICC Bogor, Sabtu (18/10/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Intinya sih...

  • Rektor IPB University memberikan 11 golden ticket kepada pemenang OPI 2025, termasuk lima anak petani berprestasi.

  • OPI merupakan komitmen IPB University dalam menjaring talenta muda dan memperkuat regenerasi petani Indonesia di era pertanian modern.

  • Pertanian masa kini memasuki era Society 5.0, menekankan pada digitalisasi, otomatisasi, keberlanjutan, ketahanan, dan kemanusiaan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menyerahkan 11 golden ticket kepada para pemenang Olimpiade Pertanian Indonesia (OPI) 2025, termasuk lima di antaranya untuk anak petani berprestasi.

Adapun lima anak petani yang dapat penghargaan ini yaitu, Asti Indah Nariswari (SMAN 1 Jakenan, Pati), Bintang Mulyana (SMA Yadika 8 Jatimulya, Bekasi), Nanda Arief Setyabudi (SMAN 1 Baturraden), Fitria Septi Ramadhani (SMAN 1 Pamanukan), Muhammad Ilhami (MAN Insan Cendekia Tanah Laut).

OPI 2015 ini merupakan bentuk komitmen IPB University dalam menjaring talenta muda dan memperkuat regenerasi petani Indonesia di era pertanian modern. Dalam sambutannya, Prof Arif menegaskan, pemberian golden ticket ini bukan sekadar penghargaan, melainkan juga simbol kepercayaan terhadap generasi muda calon pemimpin masa depan bidang pertanian.

"Syukur alhamdulillah, kita bisa berkumpul untuk talent spotting, menemukan bibit-bibit unggul calon pemimpin masa depan pertanian. Selamat kepada para pemenang yang mendapatkan golden ticket, semoga ini bermanfaat," ujar Prof Arif saat menyampaikan sambutan pada Olimpiade Pertanian Indonesia 2025 di IPB International Convention Center, Bogor (19/10/2025).

1. IPB mendorong percepatan transformasi pertanian nasional

Kampus IPB Sukabumi (Istimewa)

Arif menambahkan, apresiasi kepada anak-anak petani berprestasi merupakan upaya IPB University mendorong percepatan transformasi pertanian nasional.

"Kita menghadapi tantangan regenerasi petani, dan melalui program ini, kita harapkan lahir technopreneur dan sociopreneur yang mampu memperkenalkan teknologi modern dalam pertanian," tuturnya.

Prof Arif juga membagikan pengalamannya meninjau pertanian modern berbasis kecerdasan buatan (AI) di Tiongkok. Dalam waktu kurang dari satu dekade, negara tersebut telah berlari cepat dalam inovasi pertanian.

"Kalau kita tidak lari, kita akan tertinggal. Tapi kita harus optimis karena produktivitas padi Indonesia termasuk tertinggi di Asia Tenggara," ungkapnya.

2. Masa depan membutuhkan green skill

IPB University (ipb.ac.id)

Lebih lanjut, Prof Arif menjelaskan bahwa pertanian masa kini memasuki era Society 5.0, yang tidak hanya menekankan pada digitalisasi dan otomatisasi, tetapi juga keberlanjutan (sustainability), ketahanan (resilience), dan kemanusiaan (humanity).

"Skill masa depan bukan hanya digital dan AI, tapi juga green skill seperti pertanian, konservasi, dan manajemen lingkungan," jelasnya.

Ketua Pelaksana OPI 2025, Prof Syarifah Iis Aisyah, melaporkan bahwa ajang tahun ini diikuti 809 siswa dari 217 sekolah di 9 provinsi. Lima kategori lomba digelar, yaitu lomba cepat-tepat, gagasan tertulis, esai anak petani berprestasi, foto, dan videografi.

"Dari total peserta, terpilih 11 penerima golden ticket untuk tiga kategori utama," ujarnya.

3. Pertanian membutuhkan generasi muda yang hebat

Rektor IPB Arif Satria saat peluncuran alat penurun stres sapi di IPB Dramaga, Selasa (22/7/2025). IDN Times/Linna Susanti

Syarifah menambahkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari OPI 2024 yang berhasil meningkatkan minat siswa SMA dan MAN terhadap bidang pertanian. “Tahun ini energi kami tidak berkurang, dan insyaallah OPI akan terus digelar setiap tahun,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono, berharap agar OPI menjadi wadah silaturahmi dan penjaringan bibit unggul calon ahli pertanian.

"Pertanian membutuhkan generasi muda yang hebat dan bersemangat. Melalui OPI, kami ingin menumbuhkan minat dan kebanggaan terhadap pertanian Indonesia," ujarnya.

Ketua Umum Ikatan Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta), Octen Suhadi, menyatakan dukungan penuh alumni terhadap program ini.

"IKA Faperta siap memberikan beasiswa bagi para juara OPI hingga lulus. Ribuan alumni tersebar di seluruh dunia akan mendukung adik-adik belajar dan berkontribusi bagi bangsa," katanya.

Editorial Team