Pimpinan redaksi IDN Times, Uni Zulfiani Lubis (IDN Times/Azzis Zulkhairil)
Sementara, promosi program pertukaran antar masyarakat dimaksudkannya agar kerja sama sosial-ekonomi tumbuh subur berdasarkan hubungan antarpribadi dan pemahaman budaya. Oleh karena itu, dikatakannya, pemerintah dan organisasi non-pemerintah harus mendorong program pertukaran antar masyarakat antara Asia dan Afrika.
Menurutnya, program-program itu dapat mencakup pertukaran pendidikan, acara budaya, dan inisiatif pelatihan profesional. Dengan memupuk saling pengertian dan kolaborasi di tingkat akar rumput, inisiatif-inisiatif itu akan berkontribusi terhadap keberlanjutan kerja sama sosial-ekonomi dalam jangka panjang.
Untuk investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, Uni mengatakan, sumber daya manusia merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Kerangka kebijakan harus memprioritaskan investasi di bidang pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan untuk memberdayakan masyarakat Asia dan Afrika.
Penekanannya juga harus diberikan pada pengembangan kewirausahaan, literasi teknologi, dan ekosistem inovasi. Dengan berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia, menurut Uni, pemerintah dapat membuka potensi warganya dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan sosiol-ekonomi yang berkelanjutan.
Selanjutnya, untuk dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UKM), Uni menjelaskan, UKM merupakan tulang punggung banyak perekonomian di Asia dan Afrika, namun para pelaku sering menghadapi tantangan dalam mengakses keuangan, pasar, dan teknologi.
"Intervensi kebijakan harus fokus pada pemberian dukungan yang ditargetkan kepada UKM, termasuk akses terhadap fasilitas kredit, informasi pasar, dan program transfer teknologi," katanya.
"Pemerintah dapat memfasilitasi peluang jaringan dan layanan inkubasi bisnis untuk membantu UKM meningkatkan skala dan berintegrasi ke dalam rantai nilai regional dan global," lanjutnya.