Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
6123d2ad-b2aa-493c-87d1-048d2bb91b21.jpeg
Gubernu Jabar Dedi Mulyadi saat datangi rumah singgah yang diduga jadi tempat ibadah di Sukabumi (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Gubernur Jawa Barat beri bantuan Rp100 juta untuk penataan ulang rumah singgah

  • Fokus pada pendampingan psikologis korban konflik, melibatkan lebih dari 200 psikolog

  • Tegaskan tidak akan intervensi proses hukum, serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung turun ke lokasi polemik rumah singgah di Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Senin (30/6/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk meredam ketegangan yang muncul setelah adanya dugaan rumah singgah tersebut digunakan untuk kegiatan ibadah non-muslim tanpa izin resmi.

Dedi menegaskan pentingnya menjaga toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat yang beragam. Ia mengingatkan bahwa perbedaan tidak boleh menjadi alasan untuk terjadinya konflik.

“Kita harus hidup rukun. Saling menghormati dan saling menghargai perbedaan adalah kunci menjaga Jawa Barat tetap damai,” tegas Dedi saat berdialog dengan warga.

1. Gubernur janjikan bantuan Rp100 juta

Gubernu Jabar Dedi Mulyadi saat datangi rumah singgah yang diduga jadi tempat ibadah di Sukabumi (IDN Times/Istimewa)

Sebagai bentuk kepedulian, Dedi Mulyadi memberikan bantuan pribadi sebesar Rp100 juta. Bantuan ini ditujukan untuk mendukung penataan ulang rumah singgah sekaligus membantu proses penyelesaian masalah sosial yang muncul akibat konflik tersebut.

“Dana ini untuk membantu penyelesaian masalah secara baik. Harapannya tidak ada lagi konflik berkepanjangan. Ini bentuk tanggung jawab kita menjaga harmoni antarwarga,” ujarnya.

2. Fokus pada pendampingan psikologis korban

Pengrusakan rumah tinggal yang diduga jadi tempat ibadah di Sukabumi (IDN Times/Istimewa)

Tak hanya soal fisik bangunan, Gubernur Dedi juga menaruh perhatian pada dampak psikologis yang ditimbulkan. Ia menyebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan TNI dan lebih dari 200 psikolog untuk memberikan pendampingan, khususnya kepada penghuni rumah singgah.

“Ada satu ibu yang jadi perhatian. Kita ingin pastikan ada penanganan yang manusiawi, agar tidak muncul trauma berkepanjangan akibat konflik ini,” jelasnya.

3. Tegaskan tak akan intervensi proses hukum

Gubernu Jabar Dedi Mulyadi saat datangi rumah singgah yang diduga jadi tempat ibadah di Sukabumi (IDN Times/Istimewa)

Terkait proses hukum yang sedang berjalan, Dedi Mulyadi menegaskan dirinya tidak akan ikut campur. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini secara profesional.

“Soal hukum, biarkan aparat bekerja sesuai prosedur. Saya tidak akan intervensi. Semua harus berjalan berdasarkan fakta dan alat bukti,” tegasnya.

4. Ajak masyarakat jaga Sukabumi tetap kondusif

Kang Dedi Mulyadi (PORTAL JABARPROV.GO.ID/Rep Teguh)

Di akhir kunjungannya, Gubernur Dedi mengajak seluruh masyarakat untuk kembali mempererat tali persaudaraan dan menjaga Sukabumi tetap aman dan damai.

“Tidak boleh lagi ada konflik seperti ini. Semua orang, apa pun latar belakangnya, harus bisa hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati, dan saling menjaga,” pungkasnya.

Editorial Team