Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cukai rokok. (IDN Times/Indiana Malia)
Ilustrasi cukai rokok. (IDN Times/Indiana Malia)

Intinya sih...

  • Realisasi pajak cukai rokok di Jawa Barat baru mencapai Rp2,4 triliun dari target Rp4,1 triliun

  • Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyatakan kemungkinan pajak rokok tidak akan mencapai target karena kenaikan harga rokok membuat orang beralih ke rokok ilegal

  • Pemprov Jabar menargetkan Pendapatan Daerah mengalami peningkatan sebesar Rp94,95 miliar pada Rancangan APBD perubahan Jabar 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pajak rokok dan pajak cukai rokok di Jawa Barat tergolong masih rendah dari target realisasi. Pendapatan dari sektor pajak ini tergolong jauh dibandingkan dengan pajak kendaraan bermotor dan lainnya.

Berdasarkan catatan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar, total hingga awal Agustus 2025 realisasi pendapatan pajak cukai rokok baru mencapai Rp2,4 triliun. Sementara pemerintah provinsi menargetkan raihannya harus Rp4,1 triliun, dan jika persentase baru mencapai 55 persen.

1. Dedi Mulyadi pesimistis bisa capai target

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dengan kondisi ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan, ada kemungkinan pajak rokok dan cukai rokok ini tidak mencapai target yang sudah ditentukan. Namun, hal itu dirasakannya baru sebatas potensi, dimana nantinya bisa naik signifikan.

"Ada kemungkinan pajak cukai rokok ada potensi tidak tercapai," kata Dedi, Senin (11/8/2025).

Infografis cukai rokok. (IDN Times/Mardya Shakti)

2. Masyarakat banyak beli rokok ilegal

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Dedi menilai penurunan pajak cukai rokok terjadi karena adanya kenaikan harga rokok menjadi mahal. Perokok di Jawa Barat menurutnya tidak akan berhenti merokok, namun memilih mencari rokok ilegal. Kondisi ini dirasakannya turut mempengaruhi.

"Kenapa (pajak) cukai turun, karena harga rokok naik. Tapi orang tidak berhenti merokok, yang penting merokok, pilih rokok ilegal karena harganya murah," katanya.

3. Target pendapatan daerah meningkat Rp31,09 triliun

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Menurutnya jika ingin pajak cukai rokok bisa pulih dan bisa terambil pemerintah, harga rokok tidak lagi naik untuk menghindari perokok memilih rokok ilegal.

Adapun pada Rancangan APBD perubahan Jabar 2025, Pemprov Jabar menargetkan Pendapatan Daerah mengalami peningkatan semula sebesar Rp30,99 triliun menjadi sebesar Rp31,09 triliun atau bertambah sebesar Rp94,95 miliar, naik 0,31 persen.

Adapun rinciannya, Pendapat Asli Daerah (PAD) Rp19,31 triliun bertambah sebesar Rp64,42 miliar menjadi Rp19,37 triliun. Sedangkan Pendapatan Transfer yang semula Rp11,67 triliun bertambah sebesar Rp30,52 miliar Menjadi Rp11,70 triliun, Naik 0,26 persen. Sementara, Pendapatan Daerah lain-lain tidak mengalami perubahan yaitu Rp23,19 miliar.

Editorial Team