Subang, IDN Times - Setiap benda memiliki nilai ekonomi apabila kita bisa menemukan pasar yang membutuhkan benda tersebut. Termasuk, tikus yang biasanya dianggap sebagai hewan pengganggu atau hama bagi sebagian masyarakat.
Di tangan Yudha Setia Priatna (22), hewan pengerat itu bisa menjadi cuan yang cukup menggiurkan. Ia mengaku bisa mendapatkan keuntungan sebanyak Rp8 hingga Rp10 juta per bulan dari hasil penjualan tikus yang dibudidayakannya.
Warga Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang itu menceritakan awalnya berkecimpung dalam budidaya tikus. “Pertamanya saya susah nyari tikus untuk makan ular (peliharaan), ada rencana untuk ternak karena carinya susah,” kata Yudha saat ditemui di tempat budidayanya beberapa waktu lalu.